SOLOPOS.COM - Kabid P2P Dinkes Sragen, Sri Subekti, Senin (16/1/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Meski pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sudah dicabut oleh pemerintah, kasus Covid-19 di Sragen masih ada. Masyarakat diminta tidak lengah dan tetap menjaga kekebalan tubuh, khususnya bagi orang yang sudah lanjut usia (lansia). Vaksin booster tahap II digalakkan untuk warga lansia supaya imunitas mereka meningkat.

Sejak dibuka pada November 2022 lalu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen mencatat baru ada 2.476 orang (2,08%) lansia yang mengikuti vaksinasi booster tahap II. Stok vaksin jenis Pfizer di Dinkes Sragen masih 4.044 dosis turah alias sisa banyak. Vaksin tersebut diperkirakan akan kedaluwarsa pada 18 Februari 2023 mendatang. Masyarakat diimbau supaya memanfaatkan vaksin tersebut sebelum kedaluwarsa.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Imbauan itu diungkapkan Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Sragen, Sri Subekti, saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (16/1/2023). Bekti, sapaan akrabnya, mengetahui sebenarnya masyarakat sudah sadar tentang manfaat vaksin, terutama booster.

Stok 4.044 dosis itu, terang dia, digunakan untuk vaksin dosis 1, dosis 2, dan dosis 3. Stok vaksin itu pun sudah didistribusikan ke 25 puskesmas di Bumi Sukowati. “Kami optimistis sebelum kedaluwarsa vaksin itu sudah habis. Apalagi sekarang tidak ada PPKM sehingga ketika orang berpergian disarankan vaksin booster,” ujar Bekti.

Sebelum memasuki kedaluwarsa pun, Bekti mengungkapkan biasanya Dinkes Sragen sudah berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi Jateng untuk dilakukan realokasi ke daerah lain yang membutuhkan vaksin tersebut.

Capaian vaksinasi di Sragen hingga Minggu (15/1/2023) sudah mencapai 719.190 orang untuk dosis 1, 681.586 orang untuk dosis 2, 204.224 orang untuk dosis 3, dan baru 6.417 orang dosis 4. Dari 6.417 orang yang sudah vaksin booster tahap II atau dosis 4 itu, sebanyak 2.476 orang di antaranya merupakan lansia dan selebihnya merupakan tenaga kesehatan.

“Tenaga kesehatan itu wajib vaksin dosis 4 karena sebagai petugas pelayanan kesehatan,” jelasnya.

Animo lansia untuk vaksin booster dinilainya cukup tinggi. Banyak warga lansia yang secara mandiri datang ke layanan kesehatan untuk ikut vaksinasi dosis 4.

Sementara itu, kasus Covid-19 di Sragen relatif terkendali. Jumlah kasus Covid-19 di Sragen yang dirawat di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen hanya lima orang. Technopark Sragen pun tak lagi digunakan untuk karantina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya