SOLOPOS.COM - Seratusan pelaku UMKM yang tergabung dalam Paguyuban Gading Sukowati mendapat sosialisasi tentang Gerakan Bu Mirah di Aula Sukowati Setda Sragen, belum lama ini. (Istimewa/Haryanti)

Solopos.com, SRAGEN — Jumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tergabung dalam Paguyuban Gading Sukowati meningkat dua kali lipat atau 111,63% selama setahun terakhir. Semula 129 pelaku UMKM yang tergabung di 2021 naik menjadi 273 orang hingga awal 2023 ini.

Ketua Paguyuban Gading Sukowati Sragen, Asmadi, menerangkan pertumbuhan pelaku usaha di paguyubannya cukup signifikan setelah adanya kelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Pelonggaran ini membuat pelaku UMKM bisa bebas ke mana-mana untuk menjajakan dagangan. Lelonggaran PPKM itu dinilai menjadi kunci meningkatnya jumlah pelaku UMKM di Kabupaten Sragen.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Data per 2021 lalu masih sebanyak 129 orang. Sekarang sudah berjalan setahun terakhir jumlah UMKM di paguyuban kami menjadi 273 orang atau naik lebih dari dua kali lipat. Data itu terus bertambah dan kami memantaunya dalam aktivitas WhatsApp Group,” jelasnya saat dihubungi Espos, Jumat (6/1/2023).

Asmadi mengatakan ada lima kategori produk yang dijajakan para pelaku UMKM di Paguyuban Gading Sukowati. Kategori  itu meliputi aneka kripik; kue tradisional, gethuk, dan kue; lauk kering dan olahan lainnya; kopi, madu, dan herbal; serta kerajinan dan fashion.

Produk-produk UMKM itu, jelas dia, sudah dikemas menarik seperti kemasan produk-produk pabrikan yang dijual di minimarket modern atau supermarket. “Produk-produk itu sudah masuk di pasar-pasar modern, seperti Indomaret. Paguyuban Gading Sukowati ini merupakan satu-satunya paguyuban yang anggotanya sudah bekerj asama dengan pasar modern seperti Indomaret,” ujar Asmadi.

Subkoordinator Pengembangan Usaha Mikro Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, Sigit Danangjaya, menerangkan data UMKM di Sragen yang ia pegang masih mengacu data 2020. Dari data diketahui jumlah usaha mikro di Sragen sebanyak 54.043 unit, usaha kecil 12.961 unit, dan menengah 2.046 unit. Total UMKM di Sragen, sebut dia, mencapai 69.050 unit usaha.

“Data itu dihasilkan dari pendataan pada 2018. Setelah 2018 belum ada pendataan lagi dan baru dilakukan pendataan lagi pada 2022 dengan sasaran 40.000 UMKM di Sragen karena keterbatasan anggaran. Pendataan berikutnya akan dilakukan di 2023 ini,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya