SOLOPOS.COM - Bupati dan pejabat lainnya melihat data-data perkembangan Covid-19 di Jawa Tengah yang dipaparkan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Yulianto Prabowo dari Sragen Command Center (SCC), Selasa (22/2/2022). (Solopos.com-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN–Perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Sragen meningkat sehingga pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mengalami peningkatan level dari level 2 menjadi level 3 berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negerik (Imendagri) No. 12/2022 tertanggal 21 Februari 2022. Untuk menekan kasus Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menargetkan testing Covid-19 kepada 1.272 orang setiap harinya.

Untuk menyikapi hal tersebut, Bupati dan pimpinan daerah mengikuti rapat koordinasi penanganan Covid-19 dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) secara virtual, Selasa (22/2/2022). Rapat virtual dipimpin Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Yulianto Prabowo. Dalam rapat itu, Pemerintah Kota Semarang, Pemerintah Kabupaten Klaten, dan Pemkot Solo diminta paparan karena kasusnya paling banyak di Jateng.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Yulianto menjelaskan kasus Covid-19 di Jateng pada gelombang III ini lebih tinggi dari gelombang delta. Dia mengatakan konsentrasinya bukan pada penambahan kasusnya tetapi berapa banyak pasien yang dirawat di rumah sakit (RS). Dia menjelaskan jumlah kasus di Jateng tinggi tetapi pasien Covid-19 yang dirawat di RS tidak lebih tinggi.

Baca juga: Angka Kasus Positif Corona Turun, PPKM Sragen Segera Turun ke Level 3?

“Tren kasus di awal Februari masih di bawah 1.000 kasus tetapi sekarang naik menjadi 22.000 kasus atau naik 22 kali lipat. Kasus pasien yang dirawat di RS masih di bawah 50%. Kasus Covid-19 yang dirawat di RS sebanyak 4.412 orang dari total kapasitas tempat tidur 9.225 unit. Di ICU pun juga terisi 405 orang dari kapasitas 994 tempat tidur. Beberapa kabupaten/kota tinggi sehingga harus menjadi perhatian,” jelas Yulianto.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto, menerangkan ada upaya-upaya yang dilakukan DKK untuk menurunkan level di Sragen, yakni dengan melakukan testing dan tracing sampai 1.272 orang per hari. Hargiyanto menerangkan DKK berkomitmen dengan mengendalikan angka kematian, yakni dengan menurunkan angka kematian dan menurunkan angka terkonfirmasi positif Covid-19.

“Selain itu, kami menyediakan tempat tidur isolasi dan tempat tidur ICU [intensive care unit] di RSUD Sragen. Prinsipnya keterisian tempat tidur di isolasi dan ICU RS jangan sampai lebih dari 60%. Data testing pada Senin [21/2/2022] sebanyak 127 per hari dan menemukan kasus baru sebanyak 33 orang. Pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di tempat isolasi terpusat Technopark hanya 47 orang dari kapasitas 273 orang dan yang isolasi mandiri di rumah sebanyak 288 orang,” jelasnya.

Baca juga: Sragen PPKM Level 3, Pemeriksaan Vaksinasi dan Swab Test Digencarkan

Hargiyanto menerangkan tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) untuk ruang ICU hanya terisi tujuh orang atau 46,67% dari kapasitas 15 tempat tidur. Sedangkan BOR untuk ruang isolasi Covid-19 di RS, terang dia, sebanyak 145 orang atau 64,44% dari kapasitas 255 tempat tidur. Sementara jumlah kasus aktif di Sragen per Senin sebanyak 437 kasus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya