Soloraya
Rabu, 21 Desember 2022 - 16:04 WIB

PPMI Assalaam Sukoharjo: Arah Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Sesuai Kiblat

Magdalena Naviriana Putri  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana lalu lintas didekat Masjid Raya Sheikh Zayed di Gilingan, Banjarsari, Solo, Rabu (16/11/2022). (Solopos/Putut Hartanto)

Solopos.com, SUKOHARJO — Bangunan Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo dipastikan telah sesuai dengan arah kiblat. Arah kiblat pada proyek masjid yang mampu memuat 10.000 orang jemaah di lahan seluas 2,9 hektare itu telah ditetapkan sebelum pembangunan berlangsung.

Kepala Pusat Astonomi Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam, Kartasura, Sukoharjo, AR Sugeng Riyadi memastikan bangunan replika Masjid Sheikh Zayed di lahan bekas Depo Pertamina Gilingan, Solo itu berdiri persis dengan arah kiblat.

Advertisement

“Sudah saya cek tadi pas posisi hari ini matahari terbit cerah dan saya sudah mendapat bukti bahwa bayangan matahari dan benda vertikal bayangannya persis sejajar dengan marmer kiblat,” terangnya sambil menunjukkan potret gambar arah kiblat pada masjid tersebut, Rabu (21/12/2022).

Pengecekan itu dilakukannya mengingat dia dulu menjadi penentu arah kiblat sebelum pembangunan masjid itu berlangsung. Pengukuran itu dilakukan saat lahan tersebut masih menjadi Depot Pertamina Gilingan.

Advertisement

Pengecekan itu dilakukannya mengingat dia dulu menjadi penentu arah kiblat sebelum pembangunan masjid itu berlangsung. Pengukuran itu dilakukan saat lahan tersebut masih menjadi Depot Pertamina Gilingan.

Usai pembangunan rampung, dia harus memastikan apakah proses pembangunannya mengikuti perhitungan.

Baca juga: Bangun Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, WSBP Suplai Readymix Bermutu Tinggi

Advertisement

Dia mengatakan pembangunan masjid harus disesuaikan dengan penentuan arah kiblat terlebih dulu.

Sebab menurutnya jika asal bangun atau hanya mengikuti arah kompas apalagi hanya perkiraan atau mengikuti jalan tentunya hal itu tidak pas. Sugeng membeberkan pengukuran arah kiblat menggunakan total station dan theodolite.

“Total station diaktifkan lalu teleskop total station mengarah ke matahari. Dari situ diketahui azimuthnya lalu di nolkan sehingga ketahuanlah utara sejati. Begitu ketemu utara sejati alat tinggal diarahkan ke azimut kiblat, di Solo sekitar 294,5 derajat. Arah kiblat dipakai sebagai patokan pembangunan tiang,” kata Sugeng.

Advertisement

“Azimut matahari membelakangi arah kiblat artinya kalau kita melihat matahari tadi pagi pukul 08.00 WIB maka belakang saya adalah arah kiblat,” tambah Sugeng.

Baca juga: Hore! Masjid Raya Sheikh Zayed di Gilingan Solo akan Dibuka Januari 2023

Di sisi lain, meski sudah diresmikan pada Senin (14/9/2022) pagi, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ternyata belum bisa dibuka untuk umum. Masih ada sejumlah pekerjaan tahap akhir.

Advertisement

Wakil Pengurus Harian yang juga salah satu imam Masjid Raya Sheikh Zayed Solo KH Abdul Karim menjelaskan masyarakat perlu tahu masjid belum bisa difungsikan meskipun sudah ada pelantikan pengurus dan peresmian masjid.

“Belum bisa dimulai, masih menunggu Waskita [pelaksana proyek] dan kedutaan karena pembiayaan dari UAE [Uni Emirat Arab],” katanya kepada wartawan seusai peresmian masjid.

Ditanya soal kapan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo bakal dibuka, Karim mengatakan belum bisa memastikan. Pengelola masjid masih menunggu perkembangan berikutnya.

“Sebetulnya kalau dimulai hari ini, kami belum bisa, belum ada tenaganya,” paparnya.

Baca juga: Keramaian Masjid Raya Sheikh Zayed Bikin Macet, Dishub Solo Sudah Punya Solusi

Menurutnya, Masjid Raya Sheikh Zayed harus dikelola bersama. Masyarakat merasa memiliki bersama dan memakmurkan masjid bersama. “Merasa kalau di masjid hatiku damai,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif