Solopos.com, SUKOHARJO – Pemerintah resmi menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10 persen menjadi 11 persen mulai Jumat (1/4/2022). Kenaikan PPN sesuai dengan amanat Pasal 7 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).
“Kebijakan tersebut merupakan bagian tidak terpisahkan dari reformasi perpajakan dan konsolidasi fiskal sebagai fondasi sistem perpajakan yang lebih adil, optimal, dan berkelanjutan,” ungkap Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, Kamis (31/3/2022) malam, seperti dikutip dari laman Bisnis.com.
Kenaikan tarif PPN menjadi 11% memengaruhi penjualan paket data operator seluler, salah satunya di Sukoharjo. Hal ini diungkapkan penjaga kios pulsa di Grogol, Sukoharjo, Sindi Rahayu, 21. Dia mengatakan kenaikan harga voucher data mencapai Rp10.000 tiap paket.
Baca juga: PPN Jadi 11 Persen, Ini Daftar Barang dan Jasa Bebas PPN
Baca juga: PPN Jadi 11 Persen, Ini Daftar Barang dan Jasa Bebas PPN
“Kalau sekarang ini yang naik baru Indosat sampai Rp10.000, soalnya harga kulakan sudah naik, kalau [operator] yang lain belum di-update, karena baru hari ini kenaikannya, masih nunggu dari bos [kenaikan harga untuk operator lain],” jelasnya saat berbincang dengan Solopos.com di kiosnya, Jumat.
Menurutnya harga beli yang dia dapat dari agen, dulu seharga Rp58.000 kini mencapai Rp67.000 untuk voucher Indosat 15GB. Begitu pula untuk paket data dengan kapasitas berbeda. Dia menyatakan besaran kenaikan hampir sama.
Baca juga: Catat! Ini Syarat Mudik Lebaran ke Sukoharjo
Terpisah, penjaga kios pulsa lain di Grogol, Sukoharjo, Dea Petra, 20, mengatakan harga voucher paket data naik bertahap sejak dua pekan lalu. “Kalau di sini XL operator yang paling tinggi kenaikan harganya, kalau yang lain, Axis, Telkomsel juga naik tapi paling hanya Rp2.000-Rp3.000 kenaikannya, kalau Indosat belum, masih nunggu bosnya,” jelasnya saat Jumat.
Kenaikan harga operator XL mencapai Rp5.000. Sedangkan operator lain misalnya Axis dengan 5GB dari Rp30.000 menjadi Rp32.000. Untuk Telkomsel dengan kuota 10 GB naik dari harga Rp59.000 menjadi Rp63.000. Begitu pula harga voucher data dengan kuota lainnya juga mengalami kenaikan hampir sama.
Menurutnya, hari ini beberapa pembelinya memilih beralih ke pulsa regular dan batal membeli voucher paket data. Dia berharap harga voucher menjadi stabil. Lebih lanjut, dia mengatakan akibat kenaikan harga, pihaknya mengalami penurunan penjualan. Tak hanya itu, beberapa pelanggan mengeluhkan kenaikan harga tersebut.
Baca juga: Ikuti Vaksinasi Booster di Sukoharjo, Ojol Ingin Corona Segera Minggat
Penjaga kios pulsa di Telukan, Grogol, Sukoharjo, Tutik Wijiastuti, 38, mengatakan sebelum kenaikan harga voucher data, justru pelanggan memilih pembelian voucher dibandingkan pulsa, sehingga pembelian pulsa berkurang, katanya saat ditemui Jumat.
“Sekarang belum tahu lebih laris yang mana [setelah kenaikan harga], lihat dulu bagaimana, tapi biasanya cari promo-promo yang paling murah,” jelasnya. Dia mengatakan kenaikan harga di kiosnya sedang dalam peralihan, menunggu kebijakan dari atasan.
Sementara, salah seorang karyawan Indomaret Telukan 2, Grogol, Sukoharjo, Putri Nanda, mengatakan saat ini belum ada kenaikan harga pulsa.
“Belum ada kenaikan, masih sama. Malah belum tahu kalau ada kenaikan harga,” terangnya, Jumat.