SOLOPOS.COM - Para Pramuka Pengglang menari kuda lumping di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen dalam peringatan Hari Pramuka, Senin (14/8/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Kwarcab Pramuka di Kabupaten Sragen kekurangan pembina untuk membimbing para anggota pramuka mulai dari tingkat siaga, penggalang, dan penegak di sekolah. Pembinaan kepramukaan itu diharapkan berkelanjutan dan berkesinambungan mengingat tantangan pramuka semakin berat di era digitalisasi.

Penjelasan itu diungkapkan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, saat ditemui wartawan seusai menggelar upacara Hari Pramuka ke-62 di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Senin (14/8/2023). Upacara tersebut diikuti ratusan anggota pramuka dari perwakilan siaga (SD), penggalang (SMP), penegak (SMA) serta para pembina pramuka di Kabupaten Sragen. Dalam upacara itu juga ditampilkan sejumlah atraksi seperti gerak jalan dan tarian kuda lumping.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Tema Hari Pramuka tahun ini Sumber Daya Manusia yang Proporsional dan Profesional. Sesuai dengan temanya, saya lihat pembina pramuka di Sragen ini kurang, baik secara kualitas dan kuantitas. Pembina ini harus ditingkatkan jumlahnya. Saya meminta gerakan pramuka ini tidak hanya untuk anak Kelas I atau II, tetapi untuk semua kelas, mulai dari jenjang SD, SMP, dan SMA,” ujar Bupati.

Yuni, sapaan akrabnya, mengungkapkan gerakan pramuka itu harus berkelanjutan dan berkesinambungan sehingga dibutuhkan pembina di setiap tingkatan. Yuni menyebut ada proses regenerasi pembina mengingat tantangan pramuka ke depan berbeda. Dia menyatakan pramuka ke depan harus sudah memasuki digitalisasi sehingga platformnya sudah diarahkan ke teknologi supaya memberi daya tarik bagi anak-anak.

“Jadi gerakan pramuka itu tidak hanya kegiatan fisik, tetapi harus bisa beradaptasi dengan era teknologi digital agar bisa menyentuh semula segmen masyarakat. Salah satu kuncinya dengan meningkatkan jumlah pembina baik kuantitas dan kualitasnya. Untuk menjadi pembina itu dilakukan pelatihan tersendiri untuk regenerasi. Pembina di Sragen ini belum banyak padahal anggota pramukanya banyak,” jelas Yuni.

Sementara, Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Sragen, Suwardi, menyampaikan tema Hari Pramuka 2023 mengandung pesan untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang andal, baik secara fisiknya, keterampilan, dan profesionalitas. Sementara jumlah anggota pramuka di Sragen lebih dari 100.000 orang.

“Dalam Hari Pramuka ini ada kegiatan sosial berupa pengumpulan beras atau barang lain untuk dibagikan kepada keluarga kurang mampu. Bantuan Pramuka itu nanti disalurkan kepada warga di masing-masing gugus tugas dan Kwartir Ranting (Kwaran). Bantuan itu sifatnya sukarela,” ujarnya.

Dia mengatakan SDM Pramuka memang harus disiapkan sejak dini. Suwardi mengaku memiliki program Pramuka Garuda untuk melatih pengetahuan kepramukaan,  keterampilan, dan membentuk karakter generasi muda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya