SOLOPOS.COM - Sri Mulyaningsih (Dok.SOLOPOS)

Sri Mulyaningsih (Dok.SOLOPOS)

Klaten (Solopos.com)–Kabupaten Klaten masih mengalami surplus beras hingga 96.000 ton pada tahun 2010 kendati selama dua tahun terakhir sebagian besar petani di Klaten gagal panen karena tananam padi diserang hama wereng cokelat.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten, Sri Mulyaningsih, menyatakan penilaian surplus beras di Klaten sesuai dengan ukuran dari Kementerian Pertanian dengan masa sejak 2008 hingga 2010.

“Petani di Klaten selama dua tahun terakhir ini memang gagal panen. Namun, penilaian dari Kementerian Pertanian itu pada masa tiga tahun sebelumnya,” paparnya saat ditemui wartawan di Klaten, Rabu (7/9/2011).

Dengan kondisi surplus beras tersebut, papar Sri, Kabupaten Klaten bisa berkontribusi menyumbang pangan nasional sebesar 6,7% pada 2010. Dengan demikian, status Kabupaten Klaten sebagai daerah penyangga pangan tingkat Jawa Tengah masih dapat dipertahankan.

“Kalau dilihat pada dua tahun terakhir, banyak petani gagal panen dan merugi hingga puluhan juta rupiah. Namun, pada pertengahan 2011, serangan wereng sudah menurun. Diharapkan produksi padi akan meningkat cukup signifikan,” terangnya.

Sri menyatakan pada 2007 lalu Klaten juga mengalami surplus beras sebanyak 75.000 ton. Hal itu dihitung pada kurun waktu 2005-2007. Dari angka tersebut, Klaten mengalami peningkatan surplus beras karena pada 2008-2010 bisa naik menjadi 96.000 ton.

Atas prestasi tersebut, Bupati Klaten, Sunarna, menerima penghargaan bidang pertanian dari Kementerian Pertanian pada 19 Agustus 2011.

“Penghargaan itu juga diberikan kepada daerah yang mengalami peningkatan produksi beras di atas lima persen. Klaten salah satu kabupaten yang memperolehnya. Penilaian itu langsung dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian,” papar Sri.

(m98)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya