SOLOPOS.COM - Seorang lelaki (tengah) menenteng dua bilah parang seusai mengamuk di depan Pasar Ir. Soekarno, Sukoharjo, Selasa (21/4/2015). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Pria ngamuk di Pasar Sukoharjo pada Selasa lalu melukai tiga orang.

Solopos.com, SUKOHARJO — Kusno, 30, pria yang mengamuk dengan membawa dua bilah parang di depan Pasar Ir. Soekarno Sukoharjo, Selasa (21/4/2015), mengaku disuruh makhluk gaib yang bersemayam di tubuhnya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Bapak tiga anak itu dirawat di Bangsal Gladiol Bawah Kamar D-1 di RSUD Sukoharjo. Pada Rabu (22/4/2015), warga Brangkidul, Desa Bendosari, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, itu terlihat dia sedang tertidur dengan posisi kaki kanan dan kedua tangan terborgol. Tidak ada polisi yang menjaganya.

Ibu Kusno, Sanem, 58, menginformasikan lelaki yang diborgol itu adalah anak ketiganya yang bernama Kusno berusia 30 tahun. Dia membenarkan Kusno merupakan lelaki yang mengamuk di Pasar Ir. Soekarno sambil membawa parang.

Sanem mengaku sangat kaget Kusno yang tinggal serumah dengannya itu dikabarkan mengamuk hingga melukai beberapa orang.

Sanem menceritakan Kusno tidak memiliki riwayat gangguan jiwa. Sehari-hari Kusno bekerja sebagai buruh tani dan merawat satu dari tiga anaknya.

Dalam kesehariannya, kata Sanem, Kusno bersikap baik dan tak pernah marah, terlebih mengamuk. Hanya, akhir-akhir ini sebelum peristiwa di Pasar Ir. Soekarno itu terjadi Kusno lebih banyak diam. Dia menduga sikap Kusno sedikit berubah karena sedang memiliki beban pikiran lantaran bercerai dengan istrinya, sepekan lalu.

“Dia [Kusno] itu waras [sehat]. Kalau benar dia mengamuk mungkin saat itu sedang banyak pikiran,” ulas Sanem.

Dia mengaku sempat bertanya kepada Kusno mengapa mengamuk. Menurut Sanem kala itu Kusno menjawab disuruh makhluk gaib.

Dia mengatakan Kusno memiliki ilmu tenaga dalam sejak setahun lalu. Berdasar informasi yang dia peroleh Kusno mendapatkan ilmu itu dari Gunung Lawu. Dia tidak mengetahui nama ilmu yang dimiliki anaknya itu.

“Banyak orang bilang Kusno bisa seperti itu [seolah berkomunikasi dengan makhluk gaib] karena kabotan ilmu. Bisa jadi memang seperti itu. Terus ditambah lagi dia sedang ada masalah keluarga,” imbuh Sanem.

Dia menyayangkan polisi yang memborgol anaknya. Dia meyakini Kusno tidak akan berbuat onar lagi karena saat ini kondisi jiwanya sudah stabil. Sanem menginformasikan Kusno selalu menjawab setiap pertanyaan dari dirinya dan para pembesuk. Dia berharap Kusno tak lagi diborgol.

“Lukanya di kaki kanan dan kepala lumayan parah. Kalau diborgol apa enggak kasihan,” kata Sanem.

Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, saat dimintai konfirmasi mengatakan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dokter kejiwaan yang memeriksa Kusno.

Dia menegaskan proses hukum akan dilakukan jika Kusno tidak mengalami gangguan jiwa. Dia menilai perbuatan Kusno termasuk penganiayaan karena telah melukai beberapa orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya