Soloraya
Selasa, 23 Mei 2023 - 14:26 WIB

Pria yang Meninggal Tak Wajar di Baki Sukoharjo Bukan Korban Pembunuhan

Magdalena Naviriana Putri  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Proses evakuasi jenazah pria di Dukuh Kepuh, Bentakan, Baki, Sukoharjo pada Senin (22/5/2023) malam. (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Jasad pria yang ditemukan di rumahnya di Dukuh Kepuh RT 002/RW 002 Desa Bentakan, Kecamatan Baki, Sukoharjo, pada Senin (22/5/2023) dipastikan meninggal karena sakit, bukan dibunuh. Korban sempat diautopsi atas permintaan keluarga untuk memastikan penyebab kematian.

Hal itu disampaikan Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit melalui Kapolsek Baki ,AKP Ahmad Jaelani, saat dimintai konfirmasi pada Selasa (23/5/2023). Ia mengatakan korban ditemukan pada Senin malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Advertisement

Kapolsek mengungkapkan korban yang bernama Joko Santoso, 44, mempunyai riwayat sakit diabetes yang sudah lama diderita dan ditemukan meninggal di ruang tamu. “Secara kasat mata pada bagian wajah melesak ke dalam yang dinilai pihak keluarga tidak wajar, sehingga meminta jenazah korban di autopsi. Sudah diperiksa dokter forensik di RS Dr. Muwardi dan dinyatakan meninggal karena sakit. Luka bukan disebabkan tindak kekerasan,” ungkap Jaelani.

Ia lantas membeberkan kronologi penemuan jasad korban yang kali pertama diketahui Nugraheni, 43.  Istri korban yang berdomisili Bayanan RT 001/RW 004 Desa Bakipandeyan, Baki, itu bersama anaknya menuju ke rumah Joko. Setelah sampai di rumah korban, sang anak kemudian membuka pintu rumah dan melihat keadaan ayahnya sudah meninggal dunia.

Kemudian istri korban melaporkan temuan itu ke rumah mertuanya yang masih satu RT. Informasi tersebut sampai ke Polsek Baki. Saat ditemukan jenazah korban sudah membengkak dan wajahnya sulit untuk diindentifikasi.

Advertisement

Sukarelawan Untung Suropati 79, Sentot Maryanto, mengatakan korban ditemukan pada Senin pukul 20.30 WIB. “Menurut warga almarhum terlihat terakhir kali pada Sabtu [20/5/2023]. Almarhum juga punya riwayat diabetes,” ungkap Sentot, Selasa (23/5/2023) kepada Solopos.com.

Beberapa waktu terakhir korban yang diketahui sebagai seorang debt collector, tidak tinggal serumah dengan istri dan keluarganya. Pada Senin sore sang anak bermaksud menanyakan posisi dan keadaan korban melalui telepon namun tak dibalas.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif