Prihatin, 110 SDN di Sragen hanya Dapat Siswa Baru Kurang dari 10 Anak

Solopos.com, SRAGEN — Ada 110 SD di Kabupaten Sragen hanya mendapatkan siswa baru kurang dari 10 anak pada Tahun Ajaran Baru 2023/2024. Ada satu sekolah yang sengaja tidak menerima siswa baru karena akan digabung atau regrouping.

Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Suwarno, mengungkapkan SDN dengan siswa minim itu akan diminta dan didorong untuk bangkit dengan strategi promosi yang berbeda. Ada empat strategi yang bakal dilakukan Disdikbud untuk membangkitkan sekolah-sekolah itu supaya tidak terancam di-regrouping.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Empat strategi itu, yaitu kepala sekolah dan gurunya diberi pembinaan; ada pendekatan dengan taman kanak-kanak (TK) terdekat; membenahi fisik sekolah; dan Disdikbud akan memberlakukan punishment jika sekolah kehabisan siswa. Dan jika sekolah tutup maka kepala sekolah dan gurunya akan dimutasi ke sekolah yang agak jauh,” ujar Suwarno, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (18/7/2023).

Sementara satu SDN yang tidak menerima siswa baru pada tahun ini, yakni SDN 2 Tenggak, Sidoharjo, Sragen. Pasalnya sekolah ini mau ditutup dan masuk nominasi digabung dengan SDN 1 Tenggak pada tahun ini. “Kepala desa setempat sudah menyetujui karena jaraknya juga berdekatan dengan SDN 1 Tenggak,” ujarnya.

Jarak antara SDN 1 Tenggak dan SDN 2 Tenggak hanya 800 meter dan kampungnya hanya kecil di pinggir Bengawan Solo. SDN 2 Tenggak sudah tak memiliki siswa Kelas I dan Kelas II.

Salah satu SDN yang siswa barunya di bawah 10 orang adalah SDN 4 Plumbungan, Kecamatan Karangmalang. Guru SDN 4 Plumbungan, Nur Hayati Yuliati, mengungkapkan tahun ini sekolahnya meluluskan delapan siswa. Sementara jumlah siswa baru yang masuk sembilan anak. Dia melihat banyak SDN yang jumlah siswanya berkurang karena orang tua yang memilih menyekolahkan anak mereka ke sekolah swasta berbasis agama.

“Kalau di seputaran SDN 4 Plumbungan ini kebetulan potensi anak usia SD juga sedikit. Kami sudah pendekatan dengan ketua RT dan memang potensi anak SD banyak. Jumlah siswa mulai Kelas I-VI sebanyak 61 orang. Kami juga memiliki tambahan pelajaran tahfiz, yakni hafalan surat-surat pendek,” jelasnya.