SOLOPOS.COM - Aparat kepolisian menyalurkan paket sembako kepada sopir angkutan kota (angkot) di sekitar Pasar Legi, Solo, Kamis (8/9/2022). (Istimewa/Polsek Banjarsari)

Solopos.com, SOLO — Harga bahan bakar minyak atau BBM yang naik per 3 September 2022 berdampak pada semua lini termasuk pada sopir dan kernet angkutan perkotaan (angkot) di Solo. Sebagai wujud kepedulian, aparat Polsek Banjarsari, Solo, menyalurkan bantuan berupa puluhan paket sembako kepada sopir dan kernet di sekitar terminal Pasar Legi, Kamis (8/9/2022).

Pemerintah menaikkan harga BBM beragam jenis pada pekan lalu. Kebijakan ini berdampak pada penghasilan pekerja sektor informal seperti sopir dan kernet angkot di Solo. Guna membantu kelangsungan hidup mereka, Polri menyalurkan bantuan sembako.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kapolsek Banjarsari, Kompol Parjono, mengatakan target sasaran penyaluran bantuan sembako adalah sopir dan kernet angkot. Mereka termasuk kelompok masyarakat yang terdampak harga BBM yang naik per Sabtu lalu.

“Jangan lihat besarnya bantuan yang diberikan, namun ini merupakan wujud kepedulian Polri terhadap warga terdampak kenaikan harga BBM. Semoga bantuan ini bisa meringankan beban para sopir dan kernet angkot,” katanya, Kamis.

Kegiatan serupa dilakukan Polri saat pandemi Covid-19 merebak. Kala itu, Polri menggencarkan penyaluran sembako kepada masyarakat terdampak pandemi. Penyaluran bantuan dilakukan secara door to door guna mengantisipasi kerumunan massa.

Baca Juga: Demo hingga Nutup Jalan di Solo, 1.000-an Mahasiswa Soloraya Serukan 4 Tuntutan

Para sopir dan kernet angkot juga kelompok risiko tinggi terpapar Covid-19. Mereka berinteraksi dengan orang lain setiap hari.

“Kami sekaligus menekankan agar para sopir dan kernet menjadi agen sosialisasi penerapan protokol kesehatan. Misalnya, memakai masker yang benar dan rajin mencuci tangan dengan air dan sabun. Ini harus dijalankan meski kasus Covid-19 di Solo menurun,” ujarnya.

Kapolsek menyampaikan kegiatan serupa bakal digelar di lokasi berbeda pada pekan depan. Bisa jadi target sasaran penyaluran sembako lebih banyak, seperti ojek pangkalan. Mereka juga kelompok masyarakat terdampak secara ekonomi saat harga BBM naik.

Baca Juga: Mahasiswa Demo di Depan Gedung DPRD Solo, Puan Maharani Ikut Kena Sentil

Dia mengimbau agar masyarakat tak panik setelah kenaikan harga BBM. Biasanya, fenomena panic buying terjadi saat kenaikan harga BBM. Mereka berbelanja kebutuhan pokok dalam jumlah besar. “Masyarakat tak perlu panik dalam merespons kenaikan harga BBM,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya