Soloraya
Jumat, 13 Januari 2023 - 15:43 WIB

Produksi Padi di Boyolali Meningkat pada 2022, Surplus hingga 54.845 Ton

Nova Malinda  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gabah di Boyolali. (Istimewa).

Solopos.com, BOYOLALI — Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali mencatat produksi gabah mencapai 287.838 ton gabah kering giling (GKG) pada 2022.

Angka tersebut meningkat 10.348 ton dibanding tahun sebelumnya. Pada 2021, produksi gabah di Boyolali tercatat sebanyak 277.490 ton GKG.

Advertisement

Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dispertan Kabupaten Boyolali Agung Harijono menyebutkan luas tanam gabah mencapai 49.103 hektare dengan luas panen mencapai 49.094 Ha pada 2022, sehingga produksi gabah mencapai 287.838 ton GKG.

Produktivitasnya rata-rata 58,63 kuintal per Ha. Dengan angka tersebut, Boyolali masih mengalami surplus hingga mencapai 54.845 ton.

Advertisement

Produktivitasnya rata-rata 58,63 kuintal per Ha. Dengan angka tersebut, Boyolali masih mengalami surplus hingga mencapai 54.845 ton.

“Kami pada 2023 sekarang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) kabupaten target bukan peningkatan produksi, tetapi peningkatan provitas.

Pada 2022 target provitas 58,27 ku/ha dan tahun ini, sebesar 58,84 ku/ha,” kata Agung saat dihubungi melalui WhatsApp, Jumat (13/1/2023).

Advertisement

Lebih lanjut, Kepala Dispertan Kabupaten Boyolali, Bambang Jiyanto mendukung Boyolali menjadi salah satu daerah lumbung padi program tahun ini, antara lain tetap sama dengan tahun sebelumnya menjaga lahan produktif.

Salah satunya membenahi sarana prasarana penunjang, seperti pembangunan embung, membantu fasilitasi alat pertanian, perbaikan jalan usaha tani serta jalan produksinya agar petani lebih lancar.

“Disamping kami juga menggalakkan Asuransi Usaha Tani Padi [AUTP],” kata Bambang saat dihubungi.

Advertisement

AUTP menjadi salah satu upaya untuk meringankan petani saat terjadi kegagalan panen akibat bencana dan puso. Pemerintah kabupaten mendukung program AUTP dari pemerintah pusat tersebut.

Selain mendapat anggaran AUTP dari pemerintah pusat senilai Rp144 miliar, pemerintah kabupaten juga menganggarkan AUTP secara mandiri senilai Rp150 juta. Terdapat dua kecamatan yang mendapat asuransi dan dibiayai mandiri oleh pemerintah kabupaten.

“Karanggede dan Klego. Itu tahun 2022. Satu musim tanam,” kata dia.

Advertisement

Selain memberikan fasilitas dan kemudahan bagi petani, Dispertan juga berupaya meregenerasi petani dengan penyuluhan dan pendampingan agar tumbuh generasi penerus bagi petani dengan suasana yang lebih maju, modern, dan menguntungkan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif