SOLOPOS.COM - Bacaleg termuda PKB Boyolali, Dwi Naning Hidayati, 23, asal Andong, Boyolali. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Bakal calon anggota legislatif (bacaleg) termuda dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Boyolali berasal dari Manon, Pelemrejo, Andong, Boyolali. Ia bernama Dwi Naning Hidayati, 23.

Naning mengungkapkan pada awalnya ia tak tertarik bergabung ke dunia politik. Namun, Pemilu 2024 menjadi ajang dia bergabung politik, menjadi bacaleg PKB untuk merebut kursi DPRD Boyolali.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Saya itu sebenarnya orang yang anti-politik, tapi kemudian tergerak hatinya, tertarik politik karena ingin berkontribusi ke masyarakat lewat jalur ini,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com via telepon, Sabtu (20/5/2023).

Naning awalnya mengenal politik identik dengan uang dan konflik. Sehingga, ia pernah sangat anti dengan politik.

Akan tetapi, Naning membuktikan ia dari kalangan ekonomi biasa dapat maju menjadi caleg. Bahkan, beberapa ada yang mengungkapkan akan memberi suara kepadanya. Ia ingin membuktikan bahwa politik bisa jauh dari uang.

“Biasanya orang nyaleg kan yang berduit, tapi saya baru lulus Oktober kemarin, ekonomi juga enggak bagaimana, biasa saja,” jelasnya.

Naning sendiri baru saja lulus sarjana dari program studi Pendidikan Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Solo pada Oktober 2022.

Ia juga mengaku dulu sering kali mengeluh dengan kebijakan pemerintah. Namun, setelah bergabung ke organisasi politik, ia sadar jika membuat kebijakan ternyata juga tidak mudah. Perlu proses yang panjang untuk dapat membuat kebijakan.

“Organisasi yang pernah saya ikuti dulu ada PMII [Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia]. Kalau saat ini di IPPNU [Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama],” kata dia.

Selain itu, ia juga berminat bergabung dengan PKB karena melihat partai tersebut memiliki benang merah dengan Nahdlatul Ulama.

Lewat PKB nantinya, jika terpilih menjadi anggota legislatif, ia akan berjuang untuk membuat peraturan yang akan berdampak pada pendidikan karakter anak. Ia juga akan berjuang agar peraturan yang ia buat dapat diimplementasikan.

Selama ini, ia menilai sudah ada peraturan dari pemerintah terkait pendidikan karakter anak. Namun, implementasinya masih kurang kuat.

“Kadang ada anak, misal sudah berangkat mengaji, tapi sepulang mengaji bermain handphone. Dari situ, anak malah mendapatkan hal-hal yang semestinya belum ia dapatkan, belum pantas. Jadi menurut saya karakter anak masih menjadi PR,” kata dia.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan dalam maju caleg PKB ini, keluarga terdekatnya sangat mendukung. Naning juga akan berusaha mendulang suara dari sanak keluarga terdekatnya.

“Saya kan baru di dunia politik, target saya sih bukan langsung menang. Saya ingin lebih mengenal dulu, barangkali suatu saat bisa menang, saya sudah lebih paham dengan dunia politik,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Boyolali telah menyerahkan 50 nama bacaleg ke KPU setempat pada Sabtu (13/5/2023) siang. Mereka menargetkan lima kursi di DPRD Boyolali dalam Pemilu 2024.

Ketua DPC PKB Boyolali, Eko Mujiono, menceritakan ia dan jajarannya telah mendaftarkan 50 nama bacaleg ke KPU pukul 14.00 WIB.

“Yang kami daftarkan lengkap, 100 persen, ada 50 orang untuk menjadi bacaleg dari PKB. Dari 50 orang itu, 17 perempuan dan 33 laki-laki. Berarti kuota perempuan 34 persen,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.

Ia menjelaskan 50 orang bacaleg PKB Boyolali berasal dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh agama, senior PKB, anak muda, bahkan ada yang baru saja lulus kuliah S1. Ia menjelaskan ada sekitar 30-40 persen anak muda dalam 50 bacaleg yang diajukan PKB Boyolali.

“Bacaleg termuda kami berumur 23 tahun, atas nama Dwi Naning Hidayati,” kata dia.

Selanjutnya, Eko mengungkapkan target PKB Boyolali dalam Pemilu 2024 ada lima kursi di DPRD Boyolali. Dengan rincian target satu kursi per daerah pemilihan (dapil).

Menurutnya, target tersebut tidak muluk-muluk karena menyadari partai yang dominan di Boyolali adalah PDIP.

“Dari yang 2019 hanya dua kursi [di DPRD]. Sekarang target kami lima kursi, berarti peningkatan 150 persen,” kata dia.

Dua kader yang telah melenggang ke DPRD Boyolali pada 2019 juga akan bertarung kembali dalam kontestasi politik 2024.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya