SOLOPOS.COM - Perwakilan petani dan Kades Jenar, Samto, (kanan) berdialog dengan pimpinan Perum Perhutani terkait ihwal program ATM di Kantor BKPH Tangen, Sragen, Rabu (2/11/2022) sore. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Perum Perhutani menargetkan mulai tanam tebu secara mandiri lewat Program Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) pada akhir 2022. Program ini menyasar lahan seluas 121,82 hektare di wilayah empat kecamatan di Sragen, yakni Jenar, Tangen, Gesi, dan Sukodono.

Program ATM tersebut digulirkan sebagai kontribusi terhadap ketahanan pangan nasional. Luas lahan Perum Perhutani di wilayah BKPH Tangen mencapai 4.524 hektare. Artinya, luasan lahan Perum Perhutani yang digunakan untuk Program ATM hanya 2,68%.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Lahan selebihnya masih bisa dimanfaatkan para petani penggarap. Terutama lahan berdasarkan perjanjian kerja sama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di desa setempat.

Penjelasan itu diungkapkan Asisten Perhutani (Asper) BKPH Tangen, Sragen, Sunarto, saat ditemui wartawan, Rabu (2/11/2022) sore. Sunarto menyebut dari total 4.524 hektare luas lahan Perhutani di BKPH Tangen, hanya sekitar 1.500-an hektare yang dilakukan perjanjian kerja sama (PKS) dengan LMDH setempat. Lahan yang digunakan untuk Program ATM itu sudah ditetapkan menteri sehingga tidak bisa diotak-atik lagi.

Baca Juga: Perhutani Gulirkan ATM, Petani Penggarap Waswas Kehilangan Pencaharian

“Targetnya pada 2024, Indonesia harus bisa swasembada pangan. Hal itu menjadi pekerjaan rumah yang besar. Kami di Perum Perhutani diminta pemerintah untuk berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional dengan menyediakan lahan, salah satunya digunakan untuk tanaman tebu lewat ATM,” jelasnya.

Sunarto menerangkan Program ATM itu menyebar di tujuh desa, yakni Ngepringan di Jenar, Slendro di Gesi, lalu Jekawal, Dukuh, Ngrombo, dan Sigit di Kecamatan Tangen, dan Gebang di Sukodono.

“Kami menargetkan mulai tanam akhir 2022 ini. Untuk tenaganya melibatkan masyarakat dan LMDH terkait. Varietas tebu yang ditanam bulu lawang. Keunggulan bibit tebu itu memiliki bobot lebih berat dari tebu lain dan rendemennya cukup tinggi,” jelasnya.

Untuk pengolahan lahan, tanam, sampai tebang tebu nanti, ujar dia, melibatkan masyarakat setempat. Dalam hal ini bisa petani penggarap. Kebutuhan tenaga per hektare itu mencapai 30 orang. Mereka yang bekerja mulai dari tanam sampai tebang dengan upah sesuai kesepakatan bersama.

Baca Juga: Perhutani Solo-Kejari Sragen Sosialisasi Pemanfaatan Lahan, LMDH: Kami Aman

“Program ATM ini merupkan program perdana yang ditargetkan berjalan selama tiga tahun ke depan,” katanya.

Dia mengatakan sosialisasi Program ATM dilakukan sejak Januari 2022 sampai sekarang. Sosialiasi dilakukan menyasar LMDH selaku mitra Perhutani.

Di BKPH Tangen hanya ada 14 orang dengan cakupan pengawasan seluas 4.524 hektare. Keterbatasan personel itulah menuntut BKPH Tangen untuk menggandeng LMDH untuk pengawasan bersama.

“Dengan strategi itu saja, kami masih kehilangan banyak tanaman karena penebangan liar atau mati muda. Kami sudah menanam sebanyak 880 batang pohon per hektare dan sampai berumur 10 tahun dan 15 tahun. Sekarang tinggal 100-150 batang. Sisanya ada yang mati muda, setengah tua yang matinya karena digorok gergaji alias penebangan liar. Pohon yang ditebang liar itu diperkirakan mencapai 60%,” jelas Sunarto.

Baca Juga: Pilot Project Jatim, Agroforestry Tebu Perhutani KPH Jombang Hasilkan Rp15 M

Luasan Lahan Perum Perhutani di Sragen untuk Program ATM

No   Desa                                     Kecamatan                            Luas

1       Desa Ngeringan               Kecamatan Jenar                17,3 hektare

2       Desa Slendro                    Kecamatan Gesi                  5 hektare

3       Desa Jekawal                    Kecamatan Tangen            36,22 hektare

4       Desa Dukuh                      Kecamatan Tangen            7 hektare

5       Desa Ngrombo                 Kecamatan Tangen            16,14 hektare

6       Desa Sigit                          Kecamatan Tangen             24 hektare

7       Desa Gebang                    Kecamatan Sukodono        16,16 hektare



Total                                                                                           121,82 hektare

Sumber: Perum Perhutani BKPH Tangen, Sragen. (trh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya