SOLOPOS.COM - Bupati Boyolali, M. Said Hidayat (kiri), saat diwawancara wartawan di kantor Disarpus Boyolali, Senin (21/3/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Melalui Program Boyolali Kaya Cerita, Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Boyolali kembali menerbitkan 39 buku baru pada 2023. Kali ini penulisnya adalah dari kalangan guru.

Kepala Disarpus Boyolali, Abdul Rahman, mengungkapkan ada perbedaan pada Boyolali Kaya Cerita 2022 dan 2023. “Kalau tahun kemarin masih bersifat konten umum. Kalau tahun sekarang itu semua hampir ke konten desa wisata di Kabupaten Boyolali. Penulisnya juga guru,” ujarnya saat dijumpai wartawan seusai acara Bedah Buku Konten Lokal Boyolali Kaya Cerita di halaman kantor setempat, Senin (20/3/2023).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dengan guru yang menjadi penulis, kata Abdul, mereka dapat mengaktualisasikan kompetensinya. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan prasyarat untuk angka kenaikan kredit.

Dalam proses pembuatan cerita, para guru juga melibatkan masyarakat. Dengan terbitnya 39 buku baru, maka kini ada 61  buku dari program Boyolali Kaya Cerita. Pada 2022 lalu, ada 22 judul buku dari 22 Kecamatan di Boyolali yang diterbitkan.

“Melalui launching buku ini, harapannya agar bisa segera terekspose khazanah kekayaan budaya lokal kami melalui penulis, para guru, siswa, kemudian melalui masyarakat desa,” kata dia.

Khazanah Pendidikan Anak

Sementara itu, Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, mengapresiasi terbitnya 39 buku Boyolali Kaya Cerita pada 2023 oleh Dinas Arpus. Dengan begitu, lanjutnya, total ada 61 judul buku Boyolali Kaya Cerita yang akan menghiasi perpustakaan umum daerah (Perpusda) Remen Maos Boyolali.

Begitu buku-buku tentang kekayaan cerita lokal Boyolali telah diterbitkan, Said mengatakan langkah selanjutnya adalah membawa buku tersebut masuk dan diajarkan di seluruh sekolah Boyolali. Sehingga nantinya anak-anak Kecamatan Juwangi mampu bercerita tak hanya tentang kearifan lokal di sana tetapi juga tentang kecamatan  lainnya.

Begitu pun anak Kecamatan Cepogo bisa bercerita tentang daerah lain, kemudian muncullah pemandu wisata lokal dimulai dari sekolah.

“Sehingga mewujudkan Boyolali Kaya Cerita menambah khazanah, wacana pendidikan bagi anak-anak. Itulah menjadi hal yang terpenting. Di sisi lain, kekayaan literasi bagi perpustakaan daerah akan bertambah dan kita isi dengan kekayaan kekuatan lokal Boyolali,” ujarnya.

Berdasarkan data dari Dinas Arpus Boyolali yang diperoleh Solopos.com Selasa (21/3/2023), berikut daftar judul dan penulis buku Boyolali Kaya Cerita 2023:

  1. Pesona Dewi Sambi oleh Desi Kartikasari dan Ika Setya Rini;
  2. Pesona Wisata Edukasi Dewa Emas oleh Nia Riski Yulianti dan Rizki Rian Sari;
  3. Wisata Sewu Rupa desa Urutsewu oleh Santoso dan Joko Nugroho Susilo;
  4. Pesona Dewi Kembang oleh Aulia Masyaribu dan Dwi Maestuti;
  5. Pesanggrahan Pracimoharjo oleh Dwiyanto dan Joko Suyitno;
  6. Kemilau Ukir Desa Cepogo oleh Peris Maryati dan Ery Sutopo;
  7. Surga Tersembunyi di Desa Tegalsari oleh Hanifah Kusumawati dan Bambang Purwanto;
  8. Pesona di Balik Embung Pancuran oleh Andri Wibowo dan Nety Pujowaty;
  9. Tragedi Sumpel Bujel di Sungai Umbul Kendat oleh Yunus Dwi Prakoso dan Wijiyanto;
  10. Pesona Gentong Kencono Sebagai Destinasi Wisata di Kecamatan Gladagsari oleh Nyawitri dan Elvera Dwi Wijayanti;
  11. Desa Tlawong Dalam Bingkai Sejarah oleh Kembar Budi Raharjo dan Fuad Mardiyono;
  12. Misteri Gunung Bibi oleh Wahyu Utami dan Muhammad Juniawan Budi Nugroho;
  13. Babad Alas Doplang oleh Widayanti dan Wahyudi;
  14. Asal Usul Desa Butuh oleh Akhyar Arista Widya, Nanda Nur Lintang, Rafli Andreansyah, dan Siti Zulaikah;
  15. Di Bawah Langit Giriroto Boyolali oleh Sri Sunarni dan Ahmad Shofingi;
  16. Permadani Wisnu Kencana oleh Muhammad Rizqi Abdul Aziz dan Joko Santoso;
  17. Asal Usul Terbentuknya Desa Nepen oleh Annisa Qurrota Ayun, Nina Yuliani Pratista, Sabrina Tamimi, dan Arum Jati Asmoro;
  18. Ekowisata Bukit Wonopotro oleh Aziz Permana dan Nuning Daryanti;
  19. Alas Watu Kebonan oleh Muhammad Efendi dan Yeti Margiyanti;
  20. Keunikan Wisata Sendang Songo Jurug oleh Sri Rahayu Estuningsih dan Catur Sugiarto;
  21. Dibalik Keindahan Bulu Serang oleh Ratih Rintan Susandra dan Fauziah Yuniarti;
  22. Eksotisme Grojogan Kedung Goro oleh Sudaryoko dan Ida Nur Hafsah;
  23. Segelas Kopi dan Segudang Cerita dari Stabelan oleh Nirma Melati dan Dwi Suryani;
  24. Mbah Reso : Menguak Misteri Wisata Gunung Sari oleh Edi Purwanto dan Tri Umaroh Heni Karyawati;
  25. Berburu Komoditas Khas Desa Pentur Kecamatan Simo oleh Slamet Widodo dan Arvina Alfajri;
  26. Legenda Candi Lawang oleh Slamet;
  27. Tragedi Merapi Di Belahan Klakah oleh Edi Purwanto;
  28. Tradisi Lereng Gunung Merbabu oleh Wahyu Utami;
  29. Kisah Tragis di balik Gunung Syarif oleh Wahyu Utami;
  30. Sekar Jene Taman Sitinggil Desa Kembangkuning oleh Peris Maryati dan Ery Sutopo;
  31. Senja di Sekar Kedaton oleh Muhammad Juniawan Budi Nugroho;
  32. Candisari Dalam Bingkai Sejarah oleh Anang Abdul Harahab;
  33. Legenda Mbah Kyai Petruk oleh Slamet;
  34. Misteri Rogobelah oleh Wahyu Utami dan Slamet;
  35. Pesona Wisata Taman Semilir nan Eksotis oleh Wahyu Utami;
  36. Misteri dibalik Tujuh Gunung oleh Wahyu Utami;
  37. Tradisi Merti Sendang Beji oleh Andri Wibowo;
  38. Menguak Eksotisme Surga Desa Tanduk oleh Edi Purwanto;
  39. Destinasi Jeruk nan Eksotik oleh Andri Wibowo Muhammad Juniawan Budi Nugroho.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya