Solopos.com, WONOGIRI — Satuan Pembinaan Masyarakat (Satbinmas) Polres Wonogiri menggelar Jumat Curhat di Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM), Jumat (30/12/2022) pagi. Jumat Curhat merupakan wadah bagi masyarakat mengadu atau mengeluarkan unek-unek kepada polisi.
Kasat Binmas Polres Wonogiri, AKP Setiyono, mengatakan kegiatan tersebut bertujuan mendengarkan keluh kesah dari masyarakat secara langsung. Masyarakat bisa berkeluh kesah kepada polisi tentang hal apapun, terutama soal pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas).
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
“Jumat Curhat ini program nasional. Kegiatan ini dilaksanakan setiap Jumat. Di Wongoiri sudah berjalan lebih kurang dua tahun. Jumat Curhat menjadi wadah bagi masyarakat berkeluh kesah kepada kami. Dalam giat itu, bisa juga masyarakat mengkritik kami sebagai polisi,” kata Akp Setiyono kepada wartawan di Markas Polres Wonogiri, Jumat siang.
Dia menjelaskan, pekan ini Jumat Curhat dilaksanakan dalam kegiatan Jumat Curhat di Objek WGM. Hal itu lantaran objek wisata WGM banyak dikunjungi masyarakat pada libur Natal dan Tahun Baru ini. Di lokasi tersebut, polisi menerima keluh kesah dari wisatawan.
Adapun keluhan yang diterima yakni berkaitan dengan kondisi WGM. Di antaranya berupa pengawasan keselamatan penumpang perahu wisata, kebersihan tempat wisata, keluhan membayar biaya toilet di dalam objek wisata.
“Keluhan tadi sudah saya sampaikan ke pengelola. Curhatan-curhatan pengunjung itu biar ditindak lanjuti. Kalau seperti itu, posisi Polisi sebagai jembatan saja antara masyarakat dengan pemerintah sebagai pengelola wisata. Tapi kalau berkaitan dengan Harkamtibmas, langsung kami sendiri yang menangani,” ujar dia
Selain soal Harkamtibmas, forum Jumat Curhat juga bisa menampung segala unek-unek masyarakat. Bahkan curhat masalah keluarga pun bisa disampaikan kepada polisi.
Polisi akan berupaya memberikan solusi semaksimal mungkin. Kegiatan ini rutin dilaksanakan di berbagai tempat. Mulai dari desa, pasar, tempat wisata, hingga ruang-ruang publik seperti alun-alun.
“Kalau ke desa-desa, biasanya sebelum datang, kami memberitahukan dahulu kepada warga apa maksud dan tujuan kami datang. Dengan begitu, mereka bisa mengeluarkan keluh kesahnya kepada kami,” kata dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
