SOLOPOS.COM - Situasi Kali Jenes, Kelurahan Pasar Kliwon, Pasar Kliwon, Solo yang ditumbuhi banyak rumput ilalang, dicemari limbah dan sampah, Senin (6/6/2016). Pemerintah Kelurahan Pasar Kliwon bakal mengoptimalkan kerja pokja prokasih. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Program kali bersih, Kelurahan Pasar Kliwon mengalokasikan Rp2 juta dari DPK untuk Pokja Prokasih.

Solopos.com, SOLO–Pemerintah Kelurahan Pasar Kliwon, Pasar Kliwon, Solo untuk pertama kalinya akan mengalokasikan dana Rp2 juta untuk operasional kelompok kerja (pokja) program kali bersih (prokasih).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Lurah Pasar Kliwon, Roh Warsito, mengatakan Pemerintah Kelurahan Pasar Kliwon bakal mengalokasikan dana operasional pokja prokasih melalui Dana Pembangunan Kelurahan (DPK). Menurut dia, proposal pengajuan DPK tahun depan masih dalam tahap penyusunan oleh pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Pasar Kliwon.

“Kami sudah membentuk pokja prokasi sejak awal tahun ini. Mereka akan bekerja untuk memastikan kondisi Kali Jenes di Pasar Kliwon selalu bersih. Agar pokja prokasi bekerja optimal, kami mulai anggarkan dana operasional mereka sebanyak Rp2 juta melalui DPK,” kata Roh Warsito kepada Solopos.com di halaman Kantor Kelurahan Pasar Kliwon, Senin (6/6/2016).

Roh Warsito menjelasakan esensi pembentukan pokja prokasih salah satunya untuk menghemat anggaran. Dia menilai penyelenggaraan kerja bakti bersih sungai terlalu sering berpotensi menghabiskan dana cukup banyak, termasuk dari masyarakat. Roh Warsito menyampaikan kegiatan bersih kali, termasuk perawatan infrastruktur nantinya akan ditangani lebih sering oleh pokja prokasih.

“Kami rutin kerja bakti, hampir setiap pekan. Setelah saya cermati, kerja bakti terlalu banyak mengeluarkan biaya, entah untuk konsumsi, menyewa alat atau kendaraan, dan lain lain. Saya menilai hal itu juga terjadi saat penyelenggaraan kegiatan padat karya bersih sungai dari BLH atau SKPD lain. Kami mencoba menghemat anggaran dengan mengerahkan pokja prokasih,” jelas Roh Warsito.

Secara teknis, Roh Warsito menjelaskan, kerja pokja prokasih, yakni mengerahkan satu atau dua anggota setiap hari untuk membersihkan dan memantau kondisi Kali Jenes di Pasar Kliwon. Dia mengatakan pokja prokasih bisa memanfaatkan dana operasional dari DPK untuk mengupah anggota yang terjun ke lapangan. Roh Warsito menginginkan Kali Jenes, termasuk aliran anak Kali Jenes di Pasar Kliwon bersih.

“Pasar Kliwon tahun lalu mendapat penghargaan dari Dinas Kesehatan Kota [DKK] Solo sebagai Kelurahan Bebas Penyakit Demam Berdaran Dengue [DBD]. Saya menilai kegiatan pemberantasan sarang nyamuk [PSN] tidak hanya perlu dilakukan di bak mandi atau genangan lain di sekitar rumah, melainkan juga pada aliran air sungai. Kali harus bersih dari sampah,” ujar Roh Warsito.

Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Pasar Kliwon, Danang Agung, optimistis keberadaan pokja prokasih mampu menciptakan kondisi sungai yang lebih bersih dan nyaman. Kondisi sungai, menurut dia, menjadi perwujudan identitas sebuah kota. Danang tidak mau Pasar Kliwon khususnya, dicap kumuh lantaran kondisi sungainya kotor dan tidak terawat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya