SOLOPOS.COM - LIHAT MOBIL -- Sejumlah warga dari berbagai daerah mendatangi Solo Techno Park (STP), Jebres, Solo untuk melihat mobil Esemka dan perakitannya.(Espos/Sunaryo Haryo Bayu/dok)

LIHAT MOBIL -- Sejumlah warga dari berbagai daerah mendatangi Solo Techno Park (STP), Jebres, Solo untuk melihat mobil Esemka dan perakitannya.(Espos/Sunaryo Haryo Bayu/dok)

SOLO--Sejumlah program pelatihan di Solo Techno Park (STP) diakui masih sepi peminat. Pemerintah Kota (Pemkot) didesak segera melakukan pembenahan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Menurut anggota Komisi IV DPRD Kota Solo, Umar Hasyim, persoalan masih minimnya peminat program pelatihan di STP tersebut menjadi salah satu catatan tersendiri bagi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) dalam evaluasi terhadap kinerja tahun 2011.

”Kalau dari sosialisasi, selama ini Dinsosnakertrans sudah menyosialisasikan program-program yang diselenggarakan STP. Sehingga menurut kami, perlu dilakukan pembenahan dari aspek lainnya agar tahun 2012 ini program-program yang berjalan di sana (STP-red) bisa diikuti oleh lebih banyak peserta,” kata Umar ketika ditemui wartawan di ruang Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) DPRD Kota Solo, Kamis (19/4/2012).

Sementara menurut anggota Komisi IV lainnya, Reny Widyawati mengungkapkan program-program pelatihan yang diadakan di STP secara umum dapat diikuti oleh masyarakat luas. Pada hakikatnya, program-program tersebut dilaksanakan untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun terkait sepinya minat masyarakat untuk mengikuti program-program pelatihan tersebut, ditengarai karena dari sisi biaya, beberapa program pelatihan itu dinilai cukup tinggi.

”Ada program pelatihan yang biayanya mencapai Rp7 juta, walaupun memang ada subsidi, tapi kalau untuk masyarakat yang tidak mampu dari segi ekonomi, hal itu tentunya sangat berat,” ungkap Reny.

Terpisah, Kepala Dinsosnakertrans Kota Solo, Singgih Yudoko menjelaskan sejumlah program pelatihan di STP bisa diikuti masyarakat tanpa dipungut biaya. Ada dana bantuan yang bersumber dari bantuan cukai rokok.

”Memang pesertanya dibatasi, khususnya pada masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik rokok. Tahun 2011 lalu ada sekitar 80-an peserta,” terangnya saat dihubungi melalui Ponselnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya