SOLOPOS.COM - BPJS TK, perwakilan PT Pan Brothers Tbk, dan Apindo Boyolali, dalam peluncuran program Sertakan di PT Pan Brothers, Mojosongo, Boyolali, Senin (19/6/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALIBPJS Ketenagakerjaan atau BPJS TK meluncurkan program Sertakan yang merupakan singkatan dari Sejahterakan Pekerja Sekitar Anda di Boyolali, Senin (19/6/2023).

PT Pan Brothers Group menjadi perusahaan pertama yang bekerja sama lewat program Sertakan, ditandai dengan pemukulan gong oleh Human Resources General Manager PT Pan Brothers Tbk, Nurdin Setiawan, di kantor PT Pan Brothers di Boyolali.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dewan Pengawas BP Jamsostek, Aditya Warman, yang turut hadir dalam acara itu menjelaskan program Sertakan merupakan semangat mengajak orang sekitar bersama program jaminan sosial untuk melindungi pekerja informal dengan jaminan kematian dan jaminan kecelakaan kerja.

“Kedua program itu harganya hanya Rp16.800 per orang. Namun, ketika risiko, semisal satu bulan, ada risiko, itu bisa mendapatkan Rp42 juta untuk biaya penguburan dan beberapa santunan lainnya,” kata dia kepada Solopos.com seusai acara peluncuran program Sertakan BPJS TK di Boyolali.

Dengan mendapatkan santunan Rp42 juta, itu setara dengan mengangsur tabungan 200 tahun lebih. Adit mengatakan tingkat kemiskinan Indonesia akan naik ketika pencari kerja atau tulang punggung keluarga meninggal.

Maka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) akan turun bebas karena pencari nafkah dalam keluarganya meninggal. Dengan adanya program Sertakan, IPM dapat bertahan karena anaknya masih bisa sekolah dan suaminya/istrinya bisa memulai usaha baru dengan uang Rp42 juta.

“Nah, usaha itu mungkin hanya butuh Rp10 juta sampai Rp12 juta. Kalau arahannya benar, nanti biasanya dalam enam bulan bisa survive, setelah itu dapat menghasilkan,” kata dia.

Ketahanan Lingkungan

Target dari program Sertakan BPJS TK adalah para pekerja informal seperti tukang sayur, marbot masjid, tukang kebun, guru ngaji, dan sebagainya. Adit menjelaskan pekerja formal atau masyarakat bisa mendaftarkan para pekerja informal di sekitarnya lewat aplikasi JMO atau HRD di masing-masing perusahaan.

Kabid Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Klaten, Andryardhi Rahmansyah, menambahkan program Sertakan diharapkan dapat diselenggarakan oleh setiap perusahaan di Boyolali. Andry mengungkapkan program Sertakan ini bersifat meningkatkan ketahanan lingkungan di masing-masing tempat tinggalnya.

“Jadi bagaimana seorang karyawan bisa membantu keluarganya yang pekerja rentan, sehingga ketika terjadi risiko, tidak akan terjadi kemiskinan baru,” kata dia.

Ia mengatakan PT Pan Brothers Tbk menjadi perusahaan pertama yang berkomitmen mengikuti program Sertakan. Dari komitmen tersebut, diharapkan dapat muncul 19.000 pekerja informal baru yang terproteksi BPJS TK dengan asumsi setiap pekerja di PT Pan Brothers Tbk mendaftarkan satu orang.

Diharapkan perekonomian di Boyolali dapat semakin kuat dengan program Sertakan BPJS TK. Sebab ketika terjadi risiko kematian, kecil kemungkinan akan terjadi kemiskinan baru.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Boyolali, Imam Bakhri, menyatakan organisasinya siap mendukung penuh program tersebut. Imam mengatakan akan terus menyosialisasikan program Sertakan bersama BPJS TK.

Kepedulian Karyawan

Paling tidak, pada 2023 ini akan ada 40 perusahaan di bawah Apindo yang mendapatkan sosialisasi program itu. “Jika nanti 40 perusahaan ikut, satu perusahaan saja, misal di tempat saya, ada 4.506 karyawan, anggap saja 10 persen ikut program ini, akan ada 400 pekerja informal baru yang terlindungi,” kata dia.

Terpisah, Human Resources General Manager PT Pan Brothers Tbk, Nurdin Setiawan, menjelaskan ini adalah kali kedua perusahaannya bekerja sama dengan BPJS TK untuk program-programnya.

Yang pertama adalah program corporate social responsibility (CSR) dengan sumber dana perusahaan untuk melindungi pekerja rentan. Yang kedua adalah program Sertakan yang baru saja diluncurkan BPJS TK.

“Untuk program Sertakan ini, kami melibatkan karyawan supaya mereka juga turut peduli terhadap keluarganya dan orang-orang di sekitar mereka. Program Sertakan ini sumber dananya dari karyawan sendiri,” kata dia.

Nurdin mengatakan perusahaan tidak memaksa karyawan untuk mendaftarkan dan membayarkan orang dengan Program Sertakan. Namun, ia berharap dengan program tersebut dapat membangun kepedulian karyawan kepada sesama.

“Karyawan kami di Jawa Tengah ada 23.000 orang, sedangkan di Boyolali 20.000 orang. Misal yang ikut sebanyak 10.000 orang, rasa kepedulian karyawan telah sangat bagus,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya