SOLOPOS.COM - Pekerja menggunakan eskavator untuk mengeruk tanah pada proyek pembangunan rel layang Joglo yang memasuki tahap pembuatan detour track di bantaran rel kereta api (KA) Nusukan, Banjarsari, Solo, Senin (30/5/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Progres pembangunan rel layang di simpang tujuh Joglo, Kecamatan Banjarsari, Solo, ternyata masih di angka 10 persen dari rencana. Selain proses ganti untung lahan warga yang belum selesai, sejauh ini prioritas pembangunan adalah membuat detour rel yang sudah ada.

Site manager proyek pembangunan jalur KA elevated antara Solo Balapan-Kadipiro, Dendy Purbowo, saat ditemui Solopos.com, Senin (30/5/2022), mengatakan pembuatan detour nantinya menjadi pekerjaan pertama sebelum memasang konstruksi pembuatan rel layang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Sejauh ini masih 10 persen untuk prosesnya, karena kami akan membuat detour terlebih dahulu. Selain itu juga masih menunggu proses pembebasan lahan dan utilitas seperti kabel PLN hingga Telkom.”

Meski baru 10 persen, PT Wijaya Karya selaku kontraktor optimistis pengerjaan rel layang Joglo, Solo, akan selesai tepat waktu. “Kami memahami jangka waktu yang ada, dengan perkembangan sejauh ini, kami optimistis bisa selesai tepat waktu sesuai kontrak,” ujar Dendy.

Saat pembuatan detour nantinya akan memakan dua meter badan jalan sehingga akan ada rekayasa atau pengalihan arus lalu lintas hingga penutupan jalan ketika pemasangan detour dimulai.

Baca Juga: 4 Bulan Groundbreaking, Pembebasan Lahan Rel Layang Joglo Belum Beres

“PR terberat kami tetap rekayasa lalu lintas, di depan ada jalan nasional, jalan kota, dan jalan provinsi. Kami koordinasi terus, ada beberapa utilitas yang dipindah, dari PLN hingga Telkom.” ujar Dendy.

Pengalihan Arus Lalu Lintas

Lebih lanjut, pembangunan detour track akan menutup simpang tujuh yang menjadi lokasi rel layang Joglo di wilayah Banjarsari, Solo, itu selama dua hingga tiga hari. Selain itu, pengalihan arus untuk kendaraan berat juga menjadi salah satu hal yang perlu dibahas.

“Kami masuk tahap I yakni pembuatan detour track, tapi kami buat saluran penggantinya dulu. Nantinya akan kami tutup dua hingga tiga hari, mulai pukul 21.00 WIB hingga 06.00 WIB. Kami akan melakukan sosialisasi yang difasilitasi Dinas Perhubungan. Karena adanya penyempitan jalan, jadi untuk kendaraan berat nantinya harus dialihkan ke jalan tol.” ucap Dendy.

Baca Juga: Desain Rel Layang Joglo Solo Berubah, Lahan Terdampak Tambah 46 Bidang

Seperti diketahui, proyek pembangunan rel layang Joglo, Banjarsari, Solo, yang dimulai dengan peletakan batu pertama pada 8 Januari lalu merupakan proyek multiyears dari Kementerian Perhubungan yang ditargetkan selesai total pada 2024 mendatang.

Total anggaran untuk proyek tersebut hampir Rp1 triliun, tepatnya Rp980 miliar yang dibagi menjadi beberapa tahap. Tahap I dengan pemenang lelang PT Wijaya Karya anggarannya senilai Rp280 miliar.

Pekerjaan dimulai dengan pembuatan pilar untuk fondasi rel layang di dekat Simpang Joglo. Untuk mendukung pengerjaan bagian ini, rel kereta api yang ada sekarang akan digeser agar tetap bisa digunakan untuk lalu lintas perjalanan KA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya