Solopos.com SUKOHARJO – Kericuhan mewarnai upaya penjebolan pagar Perumahan Graha Safira 1, Wirun, Mojolaban, Selasa (4/11/2014).
Pantauan Promosi
Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Kemudian, warga perumahan berdatangan satu persatu. Warga sempat maju mundur lantaran melihat sejumlah aparat berseragam TNI berada di lokasi kejadian.
Cekcok terjadi begitu warga melihat Anwar Baraja, bos pengembang perumahan berada di lokasi kejadian. Adu mulut dan saling Aparat yang berada di lokasi mencoba melerai. Cekcok akhirnya bubar setelah puing-puing bangunan dibersihkan dan warga memasang portal di bekas dinding tersebut. “Ini namanya perbuatan pidana. Kami segera lapor polisi karena [mereka] telah melakukan pengrusakan,” ujar Ketua Paguyuban Ditemui seusai kejadian, Anwar Baraja mengaku bahwa langkahnya itu didorong karena sudah capek mediasi dengan warga yang tak ada hasilnya sejak tiga tahun terakhir. “Sudah berapa kali kami musyawarah, tapi tak ada hasilnya. Saya menjebol sesuai aturan,” paparnya.
Sementara itu, Kabid Perumahan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sarwidi mengatakan DPU sama sekali belum mengeluarkan izin penjebolan tembok cluster. Menurutnya, kunci penjebolan tembok adalah pada musyawarah mufakat.
ancam kedua belah pihak tak terelakkan. “Ayo, siapa yang mau memukul saya,” tantang Anwar seraya menyerahkan lehernya di hadapan warga yang emosi.
Warga Perumahan Graha Safira 1, Umar Salim.