Soloraya
Rabu, 14 Desember 2022 - 13:34 WIB

Prosesi Pernikahan Adat Jawa Manten & Ngunduh Mantu, Ini Penjelasan Lengkapnya

Gigih Windar Pratama  /  Tim Solopos  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasangan pengantin Kaesang-Erina dan keluarga duduk di pelaminan saat acara ngunduh mantu di Loji Gandrung, Solo, Minggu (11/12/2022). (Istimewa/Dokumentasi Panitia Pernikahan Kaesang-Erina)

Solopos.com, SOLOPernikahan adat Jawa seperti yang dijalani Kaesang Pangarep dengan Erina Sofia Gudono di Jogja dan Solo pada Sabtu-Minggu (10-11/12/2022) merupakan prosesi yang sakral dan penuh dengan makna di setiap susunan acara hingga pernik-pernik yang menunjang prosesi tersebut.

Advertisement

Meskipun pada dasarnya, prosesi pernikahan adat Jawa, yang punya gawe adalah pihak mempelai perempuan. Pembina Badan Koordinator Kesenian Tradisional (BBKT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, BRM Bambang Irawan, menyebut pernikahan adat Jawa pada dasarnya dibagi menjadi dua, yakni Manten dan Ngunduh Mantu.

“Yang paling utama itu sebenarnya kan acara manten yang merupakan sunah dalam agama. Prosesinya ada siraman, akad nikah, sampai sungkeman. Itu sebenarnya acara dari mempelai perempuan, yang laki-laki hanya mengikuti meskipun ada kesepakatan dari dua belah pihak,” ujar Bambang dalam wawancara dengan Solopos.com, Selasa (13/11/2022).

Bambang menambahkan dalam prosesi tersebut, mempelai laki-laki diserahkan ke pihak perempuan, yang nantinya tinggal sementara di lokasi yang ditentukan keluarga perempuan. “Itu namanya dipingit,” jelasnya.

Advertisement

Lebih lanjut, Bambang mengatakan upacara manten adat Jawa memiliki pakem yang lebih kaku dibandingkan Ngunduh Mantu yang digelar pihak mempelai laki-laki. Ngunduh Mantu memiliki keluwesan dan merupakan simbol dari acara pihak laki-laki.

Baca Juga: Pernikahan Kaesang-Erina dan Simbol Kebangkitan Catur Sagotra Mataram Islam

“Kalau Ngunduh Mantu itu lebih luwes, istilahnya memperkenalkan bahwa keluarga laki-laki baru mempersunting seorang perempuan, misalnya di pernikahan Kaesang-Erina itu kan ada kirab arak-arakan, itu di Ngunduh Mantu sebenarnya tidak ada pakem begitum,” ujarnya.

Serangkaian upacara adat pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono di Yogyakarta, Sabtu (10/12/2022). (YouTube/Presiden Joko Widodo).

Bambang menyebut untuk acara Ngunduh Mantu, tidak ada pakem tertentu yang harus dilakukan, bahkan sebenarnya tidak wajib alias boleh saja tidak dilakukan oleh pihak mempelai laki-laki.

Advertisement

Keluwesan Acara Ngunduh Mantu

“Bahkan untuk memasang bleketepe, itu sebenarnya untuk upacara Manten, tapi saat acara di Pura Mangkunegaran kemarin juga ada bleketepe yang fungsinya sebenarnya untuk memberi tahu sedang ada acara di lokasi tersebut. Sesuai dengan serat-serat Jawa seperti itu,” urainya.

Bambang melanjutkan salah satu bentuk keluwesan acara Ngunduh Mantu adalah prosesi Pasrah Tinampi. Dalam prosesi itu mempelai laki-laki sebenarnya bukan dipasrahkan tapi hanya dititipkan ke pihak mempelai perempuan.

Baca Juga: Jadi Hajatan Pungkasan Jokowi, Ini Beda Acara Nikahan Kaesang dan 2 Kakaknya

“Sedangkan tinampi-nya itu kan dikembalikan ke rumah laki-laki. Biasanya setelah pasrah tinampi itu ada sungkeman dari kedua mempelai, di mana mempelai itu sudah sungkem ke mertua karena mertua juga menganggap mereka ketambahan satu anggota keluarga lagi setelah menikah,” jelas Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS Solo tersebut.

Advertisement

Mengenai acara Ngunduh Mantu yang tidak wajib dilakukan pihak mempelai laki-laki sebelumnya juga diungkapkan pemerhati sejarah yang juga Ketua Solo Societeit, Dani Saptoni. Menurut Dani, prosesi ngunduh mantu tidak wajib dilakukan tapi dianggap perlu.

Istimewa/Dokumentasi Pernikahan Kaesang-Erina/Rusman
Ibu Sofiatun Gudono mengawali prosesi siraman putrinya Erina Gudono di Sleman, Yogyakarta, Jumat (9/12/2022). Istimewa/Dokumentasi Pernikahan Kaesang-Erina/Kris)

Terutama untuk mengenalkan pengantin putri kepada keluarga mempelai laki-laki. Selain itu juga sebagai ungkapan rasa syukur orang tua mempelai laki-laki karena mendapatkan anggota keluarga baru. Lebih jauh, Dani menyampaikan ngunduh mantu juga sebagai wujud harmonisasi antara kedua keluarga.

“Jadi pernikahan itu di mata orang Jawa tidak hanya bersatunya pasangan suami istri, tapi dua keluarga juga bersatu. Ini yang kemudian menjadi citra tersendiri dari acara ngunduh mantu di masyarakat Jawa, utamanya Solo,” jelas Dani.

Baca Juga: Misi Angkat Potensi Wisata Budaya di Balik Keriuhan Pesta Nikah Kaesang di Solo

Advertisement

Urut-Urutan Prosesi Pernikahan Kaesang-Erina

Seperti diketahui, pernikahan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, dengan Erina Gudono pada 10-11 Desember lalu dijalani secara lengkap sesuai tata cara pernikahan adat Jawa. Baik keluarga Gudono maupun maupun keluarga Jokowi menggelar acara.

Keluarga Gudono mengadakan acara manten sedangkan keluarga Jokowi ngunduh mantu. Tata caranya diawali dengan siraman di rumah keluarga masing-masing pada Jumat (9/12/2022) pagi. Erina di Sleman, Yogyakarta, sedangkan Kaesang di Solo.

Prosesi siraman Erina diawali oleh sang ibu, Sofiatun Gudono, menggunakan air yang diambil dari tujuh sumber. Setelah itu bergiliran sejumlah tamu menyirami. Setelah itu dilanjutkan memotong rambut pengantin di tiga bagian sebagai perlambang ikhlas dan siap berumah tangga.

Sementara prosesi siraman Kaesang di Solo diawali dengan pemasangan bleketepe oleh ayah Kaesang, Presiden Jokowi, dan membuka penutupan tuwuhan (pisang dan dua rumpun padi) oleh Iriana.

Baca Juga: Kumpulan Momen Lucu para Cucu Jokowi di Nikahan Kaesang, Jan Ethes Primadona

Setelah itu dilanjut sungkeman (sembah bekti) Kaesang untuk meminta doa restu kepada kedua orang tua atas pernikahan yang akan dijalani. Baru kemudian acara siraman menggunakan air yang diambil dari tujuh lokasi atau sumber.

Advertisement

Dalam acara ini, orang tua Kaesang melakukan siraman paling akhir. Kemudian dilanjutkan prosesi gendongan di mana sang ayah menggendong mempelai laki-laki. Tradisi ini melambangkan kasih sayang orang tua kepada anak.

Kedua mempelai Kaesang dan Erina sungkem kepada orang tua pada prosesi ngunduh mantu di Loji Gandrung, Solo, Minggu (11/12/2022). (Istimewa/Dokumentasi Pernikahan Kaesang-Erina/Laily Rachev)

Setelah prosesi siraman, tata acara pernikahan adat Jawa dilanjukan dengan midodareni pada malam harinya. Dalam acara ini keluarga mempelai laki-laki datang ke rumah keluarga mempelai perempuan.

Selain silaturahmi dan ramah tamah untuk lebih mengakrabkan kedua keluarga, ada upacara nyantri di mana Kaesang mendapat wewarah atau wejangan dari keluarga mempelai putri mengenai bagaimana kelak berumah tangga.

Baca Juga: Nikahan Kaesang, Ruang Sakral di Mangkunegaran Solo Ini Tak Boleh Diakses Umum

Kemudian ada tanda kasih atau seserahan berupa hantaran dari keluarga mempelai laki-laki untuk mempelai perempuan. Tradisi midodareni ini juga menjadi malam terakhir masa lajang bagi kedua mempelai.

Mahar Pernikahan

Setelah midodareni esok paginya dilanjutkan dengan akad nikah diawali dengan mempelai datang ke lokasi, Pendapa Ageng Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, naik kereta kuda. Keduanya kemudian bertemu dan dinikahkan oleh kakak mempelai perempuan karena ayah Erina sudah meninggal dunia.

Dalam pernikahan itu, Kaesang menyerahkan mahar berupa seperangkat alat salat, uang Rp300.000, dan logam mulia 64 gram. Setelah akad nikah ada serangkaian prosesi sesuai adat istiadat Yogyakarta.

Prosesi tersebut yakni panggih yang dimulai dengan balangan bantal (saling melempar bantal), membasuh kaki suami, memecah telur, hingga sungkeman.

Baca Juga: Kaesang-Erina Gunakan Konsep Adat Yogyakarta saat Akad, Begini Tata Caranya

Esok harinya, Minggu (11/12/2022), rangkaian prosesi pernikahan Kaesang-Erina dilanjutkan dengan Ngunduh Mantu di Solo. Acara berlangsung Loji Gandrung diawali dengan prosesi pasrah tinampi boyong temanten di mana perwakilan keluarga Erina menyerahkan kedua mempelai kepada perwakilan keluarga Kaesang.

Prosesi tumplak punjem, menyebar udik-udik berupa beras kuning dan uang saat acara ngunduh mantu pernikahan Kaesang-Erina di Loji Gandrung, Solo, Minggu (11/12/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Setelah itu dilanjutkan dengan gepyokan dan minum air zamzam serta pengalungan ronce bunga melati kepada kedua mempelai. Selanjutnya orang tua mempelai laki-laki, Jokowi-Iriana, memakaikan kain sindur kepada pasangan pengantin lalu berjalan menuju pelaminan.

Kemudian ada acara sungkeman dan tumplak punjen yang merupakan simbol rasa syukur orang tua karena semua anaknya sudah menikah. Tumplak punjen diwujudkan dengan menyebar udik-udik berisi beras kuning dan uang koin untuk diambil anggota keluarga lainnya.

Setelah rangkaian acara ngunduh mantu selesai, pasangan pengantin dan keluarga mengikuti kirab dari Loji Gandrung menuju Pura Mangkunegaran yang menjadi lokasi prosesi terakhir rangkaian upacara pernikahan Kaesang-Erina, yaitu resepsi atau tasyakuran di mana pengantin dan keluarga menerima ucapan selamat dari para tamu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif