Soloraya
Senin, 23 Februari 2015 - 22:15 WIB

PROSTITUSI DI KLATEN : Mangkal di Pedan 15 PSK Ditangkap, Kejar-Kejaran hingga Sembunyi di Parit

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah WTS Lokalisasi Semampir ditangkap Satpol PP, Jumat (13/2/2015) malam. (JIBI/Solopos/Antara/Rudi Mulya)

Prostitusi di Klaten diberantas polisi. Tim Srikandi Babat Pekat menangka[ 15 perempuan yang diduga PSK.

Solopos.com, KLATEN ––Tim Srikandi Babat Pekat Polres Klaten kembali melakukan operasi di wilayah Pasar Ngrendeng, Kecamatan Pedan, Senin (23/2/2015). Saat itu, ada 19 orang yang terjaring razia penyakit masyarakat. Dari jumlah itu, 15 orang diantaranya perempuan yang diduga para pekerja seks komersial (PSK).

Advertisement

Operasi pekat itu dipimpin Kompol Heru Setyaningsih dengan melibatkan sekitar 50 personel yang didominasi oleh para polisi wanita Polres Klaten.

“Saat penangkapan tadi sempat terjadi kejar-kejaran antara petugas dan para perempuan yang diduga PSK. Bahkan, salah satu PSK ada yang nekat masuk ke dalam parit untuk bersembunyi dari kejaran kami,” kata Heru, Senin.

Ia menyatakan 19 orang yang terjaring razia itu terdiri atas 15 orang perempuan yang diduga PSK dan empat orang laki-laki. Operasi tersebut dilakukan di wilayah itu karena sering menjadi tempat mangkal para PSK.

Advertisement

“Mereka yang terjaring akan kami bina agar tidak mengulangi perbuatannya dan kembali pada pekerjaannya. Razia ini bisa menjadi efek jera bagi mereka,” ujarnya.

Selain operasi prostitusi, tim Srikandi Babat Pekat juga menyita sejumlah barang bukti minuman keras (miras) di lokasi yang sama. Miras tersebut di antaranya 37 krat bir, satu botol ciu, dan satu buah teko berisi miras jenis ciu.

Penjual miras tersebut akan dikenai tindak pidana ringan (tipiring) sesuai Peraturan Daerah Klaten Nomor 28 Tahun 2002 tentang Peredaran Miras. Ancaman hukumannya berupa tiga bulan penjara.

Advertisement

“Operasi babat pekat ini rutin kami lakukan untuk mempersempit ruang gerak para pelaku pekat seperti judi, miras, dan prostitusi. Selain itu, ini sebagai tindak lanjut kami dari laporan masyarakat melalui layanan Wadul Kapolres,” ujarnya.

Ia berharap upaya itu bisa membuat warga Klaten selalu merasa aman dan tenteram dalam beraktivitas. Kegiatan tersebut akan ditingkatkan hingga ke pelosok desa agar tercipta kondusivitas masyarakat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif