SOLOPOS.COM - Ilustrasi praktik prostitusi (JIBI/Solopos/Reuters)

Solopos.com, SRAGEN – Praktik prostitusi di Sragen menjadi kekhawatiran banyak pihak. Maraknya praktik prostitusi di wilayah Ngrampal membuat perwakilan warga terdiri dari karang taruna, kades serta tokoh masyarakat Desa Kebonromo melayangkan surat ke Kapolres Sragen.

Dalam surat itu, warga mengeluhkan praktik prostitusi di sepanjang jalan di depan SDN IV Kebonromo.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Surat tersebut tertanggal 22 Juni yang ditandatangani Ketua Karangtaruna, Kades Kebonromo serta sejumlah Ketua RT. Dalam surat itu, aktivitas prostitusi terjadi disepanjang jalan wilayah Kebonromo menuju Plumbon hingga Lemahbang, Sambungmacan.

Dalam surat itu, warga menyampaikan semakin maraknya prostitusi menimbulkan dampak negatif  seperti penodongan, penganiayaan dan pencurian. Warga pun mengancam bakal melakukan pembubaran paksa jika tak ada tindak lanjut dari kepolisian menutup praktik prostitusi liar itu.

Kades Kebonromo, Sukidiyanto, membenarkan adanya surat dari warga Kebonromo ke Polres Sragen terkait keresahan warga atas maraknya aksi prostitusi.

”Usulan itu datang dari karang taruna. Beberapa waktu lalu sudah digelar rapat dan saya sendiri mendukung,” kata dia kepada wartawan di Sragen, Selasa (24/6/2014).

Sudah 6 Tahun

Sukidiyanto menambahkan praktik prostitusi itu sudah terjadi lebih dari enam tahun ini. Penggerebekan pun pernah dilakukan.

Namun, para pekerja seksi komersial (PSK) tetap kembali di kawasan tersebut. “Sudah pernah digerebek. Alasannya kepepet kebutuhan ekonomi. Mereka semua berasal dari luar daerah,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya