SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/Ilustrasi)

ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/Ilustrasi)

SOLO – Rencana pembangunan hotel 28 lantai yang diklaim akan menjadi hotel tertinggi se-Jateng di kompleks Faroka, Jajar, Laweyan, Solo, disoroti warga sekitar. Mereka terutama mengkhawatirkan dampak pada pasokan air bersih mereka.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Salah satu warga Jajar RT 002/RW 001, Agus Prasetyo, menjelaskan ia menyepakati pembangunan hotel dengan syarat pihak pengelola harus memperhatikan permasalahan-permasalahan yang akan timbul di pemukiman warga sekitar, salah satunya masalah air dan limbah. “Kami intinya sepakat asal pembangunan tidak mengganggu dan mengurangi kenyamanan warga,” jelasnya ketika ditemui Solopos.com, Jumat (27/4/2012).

Agus menegaskan pihak pengelola hotel harus mau memberikan kompensasi berupa penyediaan air bersih jika sumber air warga yang selama ini menggunakan air sumur tercemar. “Biar sama-sama enak, kehidupan dan aktivitas warga lancar, pembangunan hotel pun lancar,” paparnya.

Hal senada disampaikan Ketua RT 001/RW 001, Aris Pribadi. Ia menyatakan warga di sekitar lokasi rencana pembangunan hotel telah membentuk sebuah tim yang melakukan studi banding ke lokasi lain yang dekat dengan bangunan hotel, baik yang baru ataupun sudah lama berdiri. “Kami sudah studi banding ke lokasi dekat Hotel The Sunan, Center Point dan lainnya. Hasilnya kebanyakan memiliki masalah dalam pengelolaan air dan limbah,” jelasnya.

Oleh karena itu, tim tersebut telah membuat dan mengajuka daftar permintaan dan tuntutan apa saja yang diinginkan warga atas pembangunan hotel. “Kami sudah ajukan permintaan tersebut sekitar satu bulan yang lalu, tapi sampai saat ini belum ada tanggapan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Aris menjelaskan dalam daftar permintaan yang disusun berdasarkan hasil musyawarah warga tersebut antara lain adanya permintaan kompensasi penyediaan air, pengelolaan limbah dan transportasi pembangunan yang tidak menggunakan jalan kampung. “Kami berikan daftar tersebut agar pihak pengelola bisa mempelajarinya, dan nanti akan muncul win-win solution,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya