Soloraya
Kamis, 6 Agustus 2015 - 09:35 WIB

PROYEK INFRASTRUKTUR BOYOLALI : Kawasan Patung Sudirman Jadi Arena Jemur Tembakau

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga menjemur tembakau di proyek Jl. Sudirman Boyolali yang belum selesai, Rabu (5/8/2015). Mereka menjemur tembakau tepat di bawah ikon baru patung Jenderal Sudirman. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Proyek infrastruktur Boyolali ini berupa pembangunan jalan di kawasan patung Jenderal Sudirman.

Solopos.com, BOYOLALI – Masyarakat Boyolali kini memiliki ikon baru berupa patung Jenderal Sudirman. Patung itu diresmikan oleh Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada Sabtu (1/8/2015) lalu.

Advertisement

Patung itu berdiri tegak di antara proyek pembangunan Jl. Sudirman yang baru dimulai akhir Juni lalu. Proyek Jl. Sudirman dibangun antara Jl. Perintis Kemerdekaan sampai dengan Jl. Ir. Soekarno di Kompleks Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali di Kemiri, Mojosongo.

Progres pembangunan Jl. Sudirman baru dicor sepanjang sekitar 60 meter. Kini jalan cor itu menjadi arena jemur tembakau.

Petani tembakau asal Desa Tumang, Kecamatan Cepogo, Mardiyanto, 26, sengaja membawa tembakaunya ke Boyolali agar cepat kering.

Advertisement

“Kami sengaja mencari tempat yang lapang untuk menjemur tembakau. Kebetulan sekarang sudah musim panen, tempat lapang di Cepogo sudah penuh untuk jemur tembakau juga,” kata Mardiyanto, saat ditemui di sela-sela aktivitasnya menjemur tembakau, Rabu (5/8/2015).

Selain ke wilayah Boyolali, petani di Cepogo juga banyak yang pergi ke daerah Musuk hanya untuk menjemur tembakau.

Hal sama dilakukan petani tembakau rajangan yang juga berasal dari Tumang, Edi,23. Dia sengaja memanfaatkan jalan cor yang belum selesai dibangun itu untuk menjemur tembakau.

Advertisement

Menurut dia, terik panas di wilayah tersebut lebih tinggi ketimbang di wilayah Cepogo. “Harapannya daun tembakau lebih cepat kering. Sehari saja cukup untuk menjemur daun tembakau ini,” kata Edi.

Di satu sisi, kedua petani tembakau tersebut sambat karena kualitas daun tembakau saat ini justru menurun. Hal ini terjadi karena musim kemarau datang lebih awal dari biasanya.

Meskipun demikian, petani masih berharap harga daun tembakau bisa lebih baik. Saat ini, petani masih menunggu penentuan harga tembakau dari pabrik rokok.

“Kalau kualitas daun tembakaunya bagus bisa dapat harga Rp80.000/kilogram. Tetapi untuk saat ini harganya belum ditentukan karena masih awal musim panen,” kata pengepul tembakau asal Suroteleng, Hartono, 35, yang juga memanfaatkan Jl. Sudirman untuk menjemur tembakau.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif