Proyek Jembatan Cebongan Tak Salahi Prosedur

Jenazah Sukir, pekerja proyek jembatan yang tewas tertimpa beton jembatan tengah dievakuasi, Senin (15/10/2012). (JIBI/SOLOPOS/Andi Sumarsono)

WONOGIRI–Proyek Jembatan Cebongan di Sungai Winong Dusun Karangtengah RT001/RW004 Desa Widoro, Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri dinilai tidak menyalahi prosedur. Sebab, itu masih berupa pembongkaran jembatan lama dan belum pembangunan jembatan baru.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Itu murni kecelakaan kerja karena pembangunan jembatan baru memang belum dimulai. Itu baru pembongkaran jembatan lama. SPK [surat perintah kerja]-nya baru ditandatangani pada 12 Oktober (Jumat),” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri, Sri Kuncoro, saat dijumpai Solopos.com di Pemkab Wonogiri, Rabu (17/10).

Di sisi lain, Kabid Bina Marga DPU, Prihadi Ariyanto, menyatakan pihaknya telah menegur rekanan karena salinan SPK belum diserahkan ke Camat Sidoharjo.  “Alasannya karena ada hari libur pada Sabtu dan Minggu sehingga salinan SPK itu belum diserahkan ke camat. Sehingga camat memang belum tahu,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com.

Ia pun mengimbau rekanan segera menyerahkan salinan SPK kepada camat. Juga ke depan berhati-hati dalam melaksanakan proyek dan memperhatikan keselamatan pekerja. “Ini murni kecelakaan kerja. Tapi, kami tetap mengimbau rekanan untuk berhati-hati,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, lengkung Jembatan Cebongan yang melintas di atas sungai Winong di Dusun Karangtengah RT001/ RW 004, Desa Widoro, Kecamatan Sidoharjo ambrol saat enam pekerja masih berusaha meruntuhkan jembatan itu untuk dibangun jembatan baru, Senin (15/10/2012). Seorang pekerja tewas, Sukir, 32, warga Dusun Sapen RT 001/ RW 009, Desa Genengharjo, Kecamatan Tirtomoyo, karena tertimpa reruntuhan cor beton dan meninggal dalam kondisi mengenaskan.