SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Wonogiri (Solopos.com)–Pemkab Wonogiri telah menggagas proyek jalur lingkar kota (JLK) sejak tahun 2008. Jalur itu memiliki panjang 17 kilometer yang melewati Desa Bulusulur, Desa Purworejo, Kelurahan Wuryorejo, Pare dan Singodutan. Sayangnya, proyek tersebut belum berjalan karena kendala pembebasan lahan yang tidak kunjung usai.
Kabag Pertanahan Setda Wonogiri, Guntur Wasito, mengatakan anggaran pembebasan tanah untuk pembuatan jalur lingkar kota (JLK) membengkak. Pembebasan tanah yang diprediksi sekitar Rp 11,5 miliar belum cukup untuk membebaskan semua lahan, sehingga Pemkab masih membutuhkan dana sekitar Rp 2,6 miliar.
“Pembengkakan anggaran itu karena naiknya harga tanah setiap tahun. Jika saat itu dapat dibebaskan semua, mungkin pembengkakan tidak terjadi. Tetapi pembebasan tanah dilakukan secara bertahap setiap tahun sehingga anggaran itu masih kurang untuk menutup semua lahan,” paparnya saat ditemui wartawan di Pemkab Wonogiri, Senin (21/11/2011).
Ia menyatakan, hingga saat ini tanah yang telah dibebaskan mencapai 10.524 meter persegi. Tanah milik 463 warga itu berada di beberapa desa seperti Purwoharjo, Pokoh Kidul, Bulusulur, Wuryorejo, Pare dan Singodutan. Lahan itu belum cukup karena Pemkab masih membutuhkan sekitar 6.689 meter persegi yang merupakan milik 59 warga Singodutan. Pihaknya berencana membebaskan lahan itu tahun 2012.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri, Sri Kuncoro, mengatakan pihaknya akan mengusulkan anggaran Rp 900 juta untuk melanjutkan pembangunan JLK di tahun 2012. Dana itu dari Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang infrastruktur. “Jumlah total DAK Infrastruktur sekitar Rp 9 miliar, dan kami menganggarkan untuk JLK Rp 900 juta,” paparnya, Selasa.
(aak)