Soloraya
Rabu, 23 September 2015 - 12:00 WIB

PROYEK TOL SOKER : Rumah di Dibal Retak, Warga Tuntut Perbaikan Kontraktor Tol

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Overpass tol Solo-Kertosono di Ngemplak Boyolali. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos/dok)

Proyek tol Soker, sejumlah rumah di Desa Dibal rusak akibat proyek pemadatan jalur tol.

Solopos.com, BOYOLALI--Rumah retak akibat getaran alat berat selama pengerjaan tol Solo Kertosono (Soker) Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Boyolali bertambah empat unit, sehingga total keseluruhan rumah yang dilaporkan mengalami keretakan menjadi 15 unit.

Advertisement

Sementara solusi untuk kerusakan tersebut menanti selesainya pengurugan.

PT Conbloc selaku pihak penggarap bersepakat untuk membahas solusi permasalahan rumah retak tersebut setelah pemadatan selesai sekitar dua bulan mendatang.  Demikian disampaikan perwakilan PT Conbloc melalui Kades Desa Dibal, Budi Setiono, Senin (21/9/2015).

Budi mengatakan dari laporan susulan yang diterimanya sekitar satu pekan lalu, satu di antara empat rumah  berada di kawasan RT 003/RW 008. Sementara tiga lainnya di wilayah RT 001/RW 005 Desa Dibal, Ngemplak, Boyolali. Sebelumnya, 11 rumah telah dilaporkan mengalami keretakan, yakni 8 unit di RT 004/RW 001 dan 3 unit di RT 003/RW 008, Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Boyolali.

Advertisement

Salah seorang warga, Parno, 60, mengaku getaran alat berat begitu terasa terutama saat malam hari. Padahal, bangunan rumahnya tersebut berusia kurang dari 5 tahun.

“Ini membangunnya baru saja.  kurang lebih ada 10 titik ini retakannya,” tutur dia sambil menunjukkan lokasi retak rumahnya, Selasa (22/9/2015).

Terpisah, warga RT 003/RW 008, Agus, 27, mengaku pihak PT Conbloc telah menepati janjinya untuk melakukan pengecekan ulang satu pekan setelah pengecekan pertama mereka pada Selasa (1/9/2015) lalu.

Advertisement

“Ini retaknya tambah panjang. Getaran memang sudah dikurangi, tapi tetap saja nambah. Katanya iya besok nunggu selesai diurug, baru dibicarakan bagaimana penyelesaiannya. Sudah diambil foto tambahan retaknya. Selain itu juga kami ditanyai ini bangunan usianya berapa tahun,” tutur dia.

Lantaran khawatir rembetan keretakan juga terjadi di balok fondasi atap, sejumlah kayu penyangga tak berani diubah posisinya. Menurutnya, sejumlah petugas terus memantau, mengawasi, serta mendokumentasikan perkembangan masing-masing rumah yang mengalami retak-retak tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif