Soloraya
Kamis, 10 November 2011 - 07:50 WIB

PSB LPPM UNS rekomendasikan relokasi 26 sekolah

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi (Dok.SOLOPOS), EVAKUASI WARGA--Tim SAR gabungan mengevakuasi warga yang terjebak di sebuah masjid di Kampung Sewu, Solo, dengan menggunakan perahu karet ke tempat yang aman saat banjir menerjang sebagian wilayah Solo tahun 2007.

Solo (Solopos.com)–Pusat Studi Bencana (PSB) LPPM Universitas Sebelas Maret (UNS) merekomendasikan pemindahan atau relokasi 25 sekolah dasar (SD) dan satu sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Solo.

Advertisement

Alasannya 26 sekolah itu berada pada kawasan sempadan Sungai Bengawan Solo. Berdasar Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 32/1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung, tidak boleh ada aktivitas berkelanjutan manusia pada radius 50 meter hingga 100 meter di kanan dan kiri bibir sungai yang berada di luar permukiman.

Penjelasan itu disampaikan Sekretaris PSB LPPM UNS, Dr Chatarina Muryani MSi, saat ditemui Espos di kantornya, Rabu (9/11/2011).

Muryani menjelaskan berdasar penelitian PSB LPPM UNS diketahui, 26 sekolah di Solo berada pada radius yang dilarang Keppres. Selain melanggar aturan, sekolah-sekolah itu menjadi sering dihantam banjir atau pun arus balik (back water).

Advertisement

“Idealnya sekolah-sekolah ini direlokasi ke tempat yang lebih representatif. Supaya kegiatan belajar mengajar (KBM) bisa berjalan baik dan efektif,” katanya.

Dia mengakui tidak mudah memindahkan 26 sekolah. Sebab akan memakan biaya sangat besar yang tentunya akan memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sebab, bila Solo melalui Pemerintah Kota (Pemkot) setempat mengajukan usulan pemindahan sekolah, tentu akan diikuti kabupaten/kota lain. Pasalnya fenomena serupa juga terjadi di wilayah kabupaten/kota lain baik di Soloraya dan Tanah Air.

Advertisement

(kur)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif