Soloraya
Minggu, 3 Juni 2012 - 19:37 WIB

PSB ONLINE: Bertindik & Tato Dilarang ke SMK Negeri

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PSB Online (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

PSB Online (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

SUKOHARJO-Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukoharjo menerapkan kebijakan tegas dengan melarang pendaftaran siswa bertato dan bertindik ke SMK-SMK berstatus negeri di wilayah setempat.

Advertisement

Namun calon siswa tetap diperbolehkan mendaftar ke SMK swasta atau SMA, baik negeri dan swasta. Kabid SMP/SMA/SMK Disdik Kabupaten Sukoharjo, Dwi Atmojo Heri, menyebutkan kebijakan itu diberlakukan sejak beberapa tahun sebelumnya.

“Sejak adanya tes khusus SMK, siswa bertato dan tindik memang tidak bisa lagi daftar SMK negeri. Tapi yang swasta dan sekolah SMA masih bisa,” ungkapnya ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya di Kantor Disdik Sukoharjo, akhir pekan lalu

Heri menegaskan pembatasan siswa bertato dan bertindik di SMK karena pertimbangan mereka kerap ditolak perusahaan saat mencari kerja. Guna mengantisipasi hal itu, ujar dia, sejak awal disdik menerapkan aturan khusus bagi pendaftaran siswa SMK.

Advertisement

Pada bagian lain disebutkan, pendaftaran siswa baru (PSB) secara online akan dilakukan tiga hari pada 25-27 Juni. Kebijakan baru tersebut berlaku untuk SMP, SMA, serta SMK. Berbeda dengan SMA, jelas Heri, pendaftar SMK akan ada tes khusus yang harus dilalui. Untuk keperluan PSB online, disdik menjadwalkan verifikasi piagam penghargaan pada 18-23 Juni.

Terkait persiapan PSB online, ia menyatakan dinas akan melakukan sosialisasi kepada kepala SD-kepala SD, unit pelaksana teknis dinas, dan pengawas mulai Senin (4/6/2012) besok. “Sosialisasi selama satu pekan untuk antisipasi masalah-masalah,” paparnya.

Heri menambahkan, dalam PPDB online setiap siswa diberi kesempatan memilih empat sekolah, terdiri atas dua sekolah negeri dan dua swasta. Tetapi dia mengaku sampai Jumat (1/6), disdik masih menunggu laporan kuota masing-masing sekolah.

Advertisement

Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, berharap PSB online menjadi titik tolak peningkatan mutu pendidikan di Kota Makmur. Hal itu mengingat sistem baru akan meminimalisasi praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) saat pendaftaran siswa

“Dengan PSB online tentunya akan lebih transparan sehingga pola-pola lama yang tidak benar seperti siswa titipan tidak terjadi,” terangnya dalam sebuah kesempatan, pekan lalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif