Soloraya
Kamis, 14 Maret 2024 - 15:42 WIB

PSI Usul Jokowi Pimpin Koalisi Parpol, Gibran: Belum Ada Pembicaraan

Wahyu Prakoso  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka berkomitmen akan melanjutkan program-program Presiden Jokowi.(Youtube/KPU RI)

Solopos.com, SOLO– Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka merespons usulan Presiden Joko Widodo memimpin koalisi besar partai untuk mengawal pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran.

“Belum ada pembicaraan seperti itu,” jelas Gibran ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Kamis (14/3/2024) siang.

Advertisement

Gibran menjelaskan belum bisa bicara lebih banyak usulan Presiden Joko Widodo memimpin koalisi besar partai untuk mengawal pemerintahan Prabowo Subianto- Gibran.

“Silakan bertanya pada yang mengusulkan ya. Makasih,” papar dia.

Usulan Presiden Joko Widodo memimpin koalisi besar partai untuk mengawal pemerintahan Prabowo Subianto- Gibran diungkapkan Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie.

Advertisement

Dalam sebuah siniar di Youtube, dia mengungkapkan aspirasi Jokowi dapat menjadi Ketua Barisan Nasional koalisi partai pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Sejumlah pihak memberikan respons mengenai usulan itu. Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, mengatakan usulan itu masih terlalu dini.

Menurut dia, masa pemerintahan Presiden Jokowi masih berlangsung sampai Oktober 2024 dan masih banyak yang harus dikerjakan dalam kurun waktu tujuh bulan tersebut. Budi mengatakan usulan salah satu partai agar Presiden Jokowi memimpin koalisi besar partai hanya pertimbangan politik yang masih jauh.

Advertisement

“Itu kan pertimbangan-pertimbangan politik tujuh bulan ke depan. Ini masih lama loh. Masih tujuh bulan ke depan, masih banyak yang kita kerjakan,” kata Budi Arie ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (13/3/2024), dikutip Bisnis.com.

Menurut Budi, usul dari salah satu partai agar Presiden Jokowi menjadi pemimpin besar koalisi partai adalah sebuah aspirasi.

Budi meminta semua pihak menunggu pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait hasil penghitungan pemilihan presiden dan wakil presiden pada 20 Maret mendatang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif