SOLOPOS.COM - Pameran dan diskusi Benteng Vastenburg, Sabtu (6/12/2014). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO–Wali Kota Solo menyayangkan pemerintah pusat yang masih menggunakan data warga miskin hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut diketahui keluarga Wali Kota Solo masuk daftar sebagai warga miskin.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Data tiga tahun lalu itu sudah tidak up date dengan realita di masyarakat sekarang ini. Kurun waktu itu banyak terjadi perubahan di masyarakat. Keluarga saya kok di data miskin, padahal mbakyuku [kaka saya] itu pensiunan guru,” ujar Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo ketika ditemui Solopos.com di Hotel Pos In sebelum Rapat Kerja Cabang (Rakercab) PDIP Solo, Minggu (14/12/2014).

Dia mengatakan data aduan masyarakat Solo yang tidak mendapatkan bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) akan dikirim ke pusat dalam waktu dekat. Namun, sebelum itu Pemkot Solo akan mendata terlebih dulu.

“Penerima bantuan [PSKS] yang layak akan kami kirim ke pusat. Jadi masyarakat yang tidak dapat tidak perlu lagi mengejar-ngejar Pemkot Solo minta bantuan,” kata Wali Kota yang akrab disapa Rudy.

Dia menjelaskan data hasil pendataan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappada) Solo akan disingkronkan dengan data milik BPS. Untuk menyamakan data, kata dia, akan dilakukan hingga tingkat rukun tetangga (RT).

Ditemui tepisah, Koordinator operasional Kantor Pos Solo, Imron Rosadi, mengatakan per Sabtu (13/12) sebanyak 27.432 Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Solo sudah mengambil bantuan PSKS.

Sementara untuk warga Kecamatan Gondangrejo dan Kecamatan Colomadu (Karanganyar) dan Kecamatan Mojolaban (Sukoharjo) yang sudah mencairkan bantuan PSKS ada sebanyak 15.493 RTS.

“Jika ditotal jumlah warga yang sudah mengambil bantuan [PSKS] di Kantor Pos Solo ada sebanyak 42.925 RTS atau 94,78%,” ujar Imron ketika ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (15/12).

Data warga Solo yang belum mengambil bantuan, kata dia, ada sebanyak 1.611 RTS. Sementara untuk Sukoharjo dan Karanganyar ada sebanyak 754 RTS. Total semuanya yang belum mencairkan bantuan sebanyak 2.365 RTS atau 5,22%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya