SOLOPOS.COM - Pekerja menyelesaikan pembangunan Skybridge di Jl. Dr. Setiabudi, Gilingan, Solo, Rabu (9/11/2016). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Solo bertambah menyusul pembangunan Sky Bridge.

Solopos.com, SOLO — PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daops) VI/Yogyakarta terus mengebut proses pembangunan sky bridge yang menghubungkan Stasiun Solo Balapan dengan Terminal Tirtonadi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, meninjau pembangunan sky bridge saat tiba di Stasiun Solo Balapan pada Sabtu (10/12/2016) siang.

Corporate Communication Manager PT KAI Daops VI, Eko Budiyanto, mengatakan sky bridge yang dibangun ini berbeda dengan yang dibangun Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Solo. Hal ini karena tinggi sky bridge supaya tidak menganggu operasional kereta api (KA).

“Pembangunan sky brigde saat ini telah mencapai lebih dari 60%. Pengerjaan saat ini terus dikebut sehingga saat diresmikan pada 17 Desember nanti sudah bisa dilewati meski belum selesai sepenuhnya karena untuk finishing butuh waktu lebih lama,” ungkap Eko kepada wartawan di Stasiun Solo Balapan, Sabtu (10/12/2016).

Dia mengungkapkan sky bridge ini nanti akan dilengkapi dengan eskalator dan lift untuk memudahkan penyandang disabilitas. Selain itu, nantinya juga akan dilengkapi dengan loket, boarding hall, dan penjualan souvenir karena lahannya cukup luas. Lokasinya yang tertutup juga memungkinkan untuk dilengkapi dengan air conditioner (AC) untuk kenyamanan penumpang.

Direktur PT Transmikons Brahmanakurda, Suryadi Rahmat, yang merupakan konsultan perencana sekaligus supervise, menjelaskan spesifikasi sky bridge yang dibangun PT KAI adalah tinggi 8 m, lebar 4,2 m, dan tinggi atap 3 m dengan panjang lebih dari 180 m. Dia mengatakan kontrak kerja pembangunan selama lima bulan terhitung mulai 27 Oktober.

Diakuinya meski belum sepenuhnya selesai saat acara peresmian tapi sky bridge sudah bisa diakses oleh masyarakat. Menurut dia, dalam sehari pengerjaan bisa membutuhkan 30 ton-35 ton material. Meski dikebut, pengerjaan tetap memperhatikan aturan keselamatan perjalanan KA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya