Soloraya
Selasa, 24 November 2020 - 10:16 WIB

PT KAI Kurangi Dampak Pemanasan Global Pakai Cara Ini

Akhmad Ludiyanto  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kereta Rel Listrik (KRL) relasi Solo-Jogja berhenti di Stasiun Klaten, beberapa waktu lalu. (Istimewa/PT KAI Daops VI Yogyakarta)

Solopos.com, SOLO — PT Kereta Api Indonesia atau KAI bertekad mengurangi dampak pemanasan global di Indonesia melalui pemenuhan transportasi massal yang nyaman dan ramah lingkungan.

Perihal transportasi massal ramah lingkungan tersebut diungkapkan Direktur Utama (Dirut) PT KAI Didiek Hartantyo dalam webinar internasional Developing Eco Friendly and Sustainable Transportation, Sabtu (21/11/2020).

Advertisement

Ia mengatakan tekad tersebut muncul karena PT KAI ingin menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik di Indonesia.

Ini 5 Fakta How Democracies Die Yang Dibaca Anies Baswedan...

Advertisement

Ini 5 Fakta How Democracies Die Yang Dibaca Anies Baswedan...

Sebagai BUMN penyedia layanan transportasi massal, Didiek Hartantyo menyebut kehadiran kereta api dalam pengembangan transportasi ramah lingkungan dan berkelanjutan sangat cocok dan tepat.

Kereta api, menurutnya, memiliki daya tampung lebih banyak ketimbang transportasi massal lainnya. Di Jabodetabek, PT KAI mampu mengangkut 1,1 juta penumpang setiap harinya.

Advertisement

Orang Sebar Uang dari Mobil Buat Pembangunan Masjid

Di hadapan 260 peserta webinar, Didiek juga mengungkapkan Kereta Rel Listrik (KRL) Yogyakarta-Solo yang ditargetkan beroperasi pada Januari 2021 menggantikan kereta api lokal Prambanan Ekspres (Prameks) dan KRL Yogyakarta-Klaten.

Transportasi Ramah Lingkungan

Webinar yang digelar Fakultas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu mengulas upaya pemerintah melalui PT KAI dalam mengusahakan pengembangan transportasi ramah lingkungan dan berkelanjutan guna mengurangi dampak pemanasan global.

Advertisement

Webinar juga menghadirkan pembicara Assoc. Prof. Mohd Rizal Palil dari Universiti Kebangsaan Malaysia, Pungky Hendra Wijaya dari FH Curtin University, Australia, dan Dr. Hillarie Tegnan dari Sorbonne Universite, Prancis.

LG Patenkan Laptop Masa Depan, Layar Bisa Digulung Bak Kertas

Mohd Rizal Palil, melalui materinya Transportation Related Taxes in Malaysia Leading to Success, mengatakan Pemerintah Malaysia punya perhatian khusus terhadap pengembangan transportasi ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Advertisement

Antara lain, ungkap dia, pembebasan pajak pembelian bus buatan dalam negeri dan pembebanan tarif bagi wisatawan yang melancong ke proyek pelestarian dan konservasi lingkungan, termasuk hutan, pulau, pantai, dan taman nasional.

Hari Ini Dalam Sejarah: 24 November 1991, Freddie Mercury Meninggal

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif