Soloraya
Rabu, 12 Januari 2022 - 23:30 WIB

PTM Bikin Angkot di Wonogiri Bergairah Lagi

Luthfi Shobri Marzuqi  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mobil Angkot terparkir di Terminal Tipe C Wonogiri, Selasa (28/12/2021). (Solopos.com/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI—Pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah memberi angin segar bagi para sopir angkot di Wonogiri.

Sopir angkot kembali mendapatkan penghasilan yang berkurang drastis selama pandemi Covid-19. Meski demikian, mereka kini kembali wajib setor kepada pemilik angkot senilai Rp50.000.

Advertisement

“Kalau sebelum ada pandemi Covid-19, sopir-sopir angkot di Wonogiri masih menyetor kepada pemilik angkot senilai Rp80.000. Semenjak terjadinya pandemi pada 2020, setoran itu dikurangi bahkan ada pemilik yang tak menagih setoran pada sopir,” kata Ketua Paguyuban Sopir Angkot Wonogiri, Suprapto, saat ditemui Solopos.com, Rabu (12/1/2022).

Baca Juga: 28 Bintara Remaja Polres Wonogiri Dilatih Bongkar Pasang Senjata

Pria yang menjabat sebagai Ketua Paguyuban Sopir Angkot Wonogiri selama lima periode itu mengungkapkan sebenarnya selain pandemi Covid-19 yang membuat angkot Wonogiri sepi penumpang adalah keberadaan transportasi online dan peristiwa saling serobot antara angkot dan minibus.

Advertisement

Suprapto mengaku sering berkomunikasi dengan Kepala Dishub Wonogiri ketika masih dijabat Ismiyanto. Pada kepemimpinan Waluyo yang mulai menjabat pada 2021, Suprapto mengaku baru sekali bertemu. “Itu pun tidak sengaja,” kata dia.

Ketika bersama Ismiyanto, Suprapto sering bertukar pikiran dan berkoordinasi soal  ketertiban transportasi massal. “Pernah suatu ketika ada transportasi online yang melanggar zona yang seharusnya tidak diperbolehkan untuk menaik-turunkan penumpang. Padahal sudah ada regulasi dari pemerintah pusat yang mengatur wilayah terlarang untuk transportasi online,” ujarnya.

Baca Juga: Museum Karst Indonesia Wonogiri Belum Buka, Wisatawan Kecewa

Advertisement

Ia dan Ismiyanto juga sering berkoordinasi ketika terjadi peristiwa saling serobot penumpang antara minibus dan angkot. Dalam kasus semacam itu, menurut Suprapto, sopir minibus salah karena jalan yang dilaluinya adalah jalur angkot.

Waluyo ketika ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (10/1/2022), mengatakan sudah berkomunikasi dengan paguyuban sopir angkot Wonogiri. “Dalam hal ini Dishub sudah lakukan komunikasi dengan sopir angkot. Seperti beberapa bulan lalu, kami mengetahui sopir angkot juga mendapat bantuan sembako dari Dinas KUKM Disperindag Wonogiri,” ucap Waluyo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif