SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, mengatakan maraknya aksi calo tanah, menghambat proses pembebasan tanah untuk pembangunan jalan tol Solo-Mantingan.
Keberadaan para calo, kata ia, mengakibatkan harga tanah di lokasi yang akan dibangun jalan tol, tidak sesuai dengan harga riil di lapangan.

“Keberadaan calo ini sangat menyusahkan,” katanya, seusai menghadiri Halalbihalal Paguyuban Warga Boyolali Jakarta, di Pendapa Kapujanggan, Banyudono, Selasa (22/9).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pria kelahiran Banyudono itu mengatakan, pihaknya tidak menarget kapan waktu pembebasan lahan berakhir, karena permasalahan di lapangan yang dihadapi cukup kompleks.

Namun yang pasti, tambahnya, anggaran untuk proyek jalan bebas hambatan telah disiapkan pemerintah melalui pos APBN.

Lambatnya proses pembebasan lahan direspons negatif oleh masyarakat pemilik tanah dan bangunan di beberapa kecamatan Boyolali yang dipastikan terkena proyek pembangunan jalan tol Solo-Mantingan.

Masyarakat meminta Panitia Pengadaan Tanah (P2T) tingkat kabupaten, lebih serius bekerja dan merespons permintaan masyarakat. Sebab hampir empat bulan ini proses tawar menawar dan musyawarah harga ganti rugi berhenti tanpa kepastian.

Terpisah, salah satu anggota P2T kabupaten, Djoko Triwiyatno, belum dapat memastikan kapan proses pembebasan tanah dan musyawarah harga kembali berjalan.

dwa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya