Soloraya
Sabtu, 10 April 2021 - 15:22 WIB

Puan-Gibran-AHY Berpotensi Salip Anies-Ganjar-Ridwan Kamil di Pilpres 2024, Ini Alasannya

Kurniawan  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengamat politik UNS Solo, Agus Riewanto (kanan) saat menjadi pembicara dalam acara peluncuran dan bedah buku Partai Islam Dipertaruhkan di Hotel Lor In Colomadu, Sabtu (10/4/2021). (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO -- Tidak adanya Pilkada pada 2022 dan 2023 akan membuat popularitas tiga tokoh potensial jadi calon presiden (capres) 2024 anjlok. Mereka yaitu Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan; Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo; dan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.

Mereka akan kehilangan panggung di kancah nasional, sehingga ruang untuk tetap populer di mata publik menghilang.

Advertisement

Pendapat tersebut disampaikan pengamat politik UNS Solo, Agus Riewanto, saat peluncuran dan bedah buku Partai Islam Dipertaruhkan dalam rangkaian Muswil VIII PPP Jateng di Hotel Lorin Colomadu, Sabtu (10/4/2021).

“Risiko tak ada Pilkada 2022 dan 2023 tokoh-tokoh populis kehilangan panggung. Hari ini tokoh potensial capres Anies Baswedan, Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo. Mereka di daerah besar berpotensi jadi capres. Tapi mereka akan kehilangan panggung, ruang untuk populer hilang. Mereka kehilangan momentum, kehilangan step setahun,” ujar dia.

Advertisement

“Risiko tak ada Pilkada 2022 dan 2023 tokoh-tokoh populis kehilangan panggung. Hari ini tokoh potensial capres Anies Baswedan, Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo. Mereka di daerah besar berpotensi jadi capres. Tapi mereka akan kehilangan panggung, ruang untuk populer hilang. Mereka kehilangan momentum, kehilangan step setahun,” ujar dia.

Baca Juga: Politikus Golkar Henry Indraguna "Kowe Maneh" Dukung Sosok Ini Sebagai Capres 2024

Menurut Agus, tiga tokoh itu bisa digantikan oleh nama-nama lain yang justru akan semakin populer menjelang Pilpres 2024. Tiga nama tersebut yaitu Puan Maharani, Gibran Rakabuming Raka, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Mereka dinilai Agus mempunyai potensi kuat untuk terus mengatrol popularitas mendekati 2024.

Advertisement

Agus meyakini situasi tersebut tidak berjalan dengan sendirinya, melainkan sudah didesain sedari awal. Tujuannya untuk memunculkan tokoh-tokoh baru yang akan menjadi pemimpin masa depan.

Gibran Politikus Masa Depan

Saat diwawancara wartawan seusai acara, Agus mengatakan Gibran dianggap sebagai representasi politikus masa depan. Bisa jadi putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini akan menguasai panggung politik nasional.

Baca Juga: Hasil Survei Tak Bisa Pastikan Ganjar Pranowo Jadi Capres PDIP

Advertisement

“Soal jadi presiden atau enggak itu urusan lain. Tapi dia dianggap representasi politikus masa depan,” urai dia.

Dengan kondisi seperti itu, Agus menilai wajar ketika banyak politikus nasional berdatangan setor muka kepada Gibran. Sebab mereka berharap melalui Gibran bisa dikenal dan masuk ke jejaring kekuasaan di Istana.

“Dari Presiden bisa mendekat ke parpol lain. Jadi ini cara parpol atau politikus untuk menyisir, mendekat ke Istana,” ujar dia.

Advertisement

Seperti diketahui, beberapa bulan terakhir Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, ditemui sejumlah politikus nasional. Mereka mengaku bersilaturahmi dengan Gibran sebagai kepala daerah muda yang punya visi dan kesungguhan untuk memajukan Solo. Politikus nasional yang dimaksud di antaranya Fahri Hamzah (Parta Gelora), Muhaimin Iskandar (PKB), Ahmad Muzani (Partai Gerindra), dan Giring Ganesha (PSI).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif