Soloraya
Rabu, 17 Mei 2023 - 10:34 WIB

Puasa Emas 32 Tahun, Warga Soloraya Rayakan Kemenangan Timnas Indonesia

Wahyu Prakoso  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perayaan kemenangan Timnas Indonesia pada final cabang olahraga sepakbola putra SEA Games 2023 di Jl Jend Sudirman, Solo, Selasa (16/5/2023) malam. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Ribuan suporter tumpah ruah di Jl Jenderal Sudirman dan Jl Jenderal Urip Sumoharjo, Solo untuk merayakan kemenangan Timnas Indonesia pada final cabang olahraga sepakbola putra SEA Games 2023, Selasa (16/5/2023) malam.

Gelar juara itu menjadi gelar ketiga setelah menjadi tuan rumah pada SEA Games Jakarta 1987. Lalu tampil di SEA Games Manila 1991.

Advertisement

Kepastian mendapatkan emas SEA Games 2023 Timnas Indonesia setelah mengalahkan Thailand, 5-2, di Stadion Nasional Olimpiade, Phnom Penh, Kamboja. Emas itu menjadi gelar ketiga setelah menjadi tuan rumah pada SEA Games Jakarta 1987. Lalu tampil di SEA Games Manila 1991.

Laga final cabang olahraga sepakbola putra SEA Games 2023 itu istimewa khususnya bagi warga Solo karena Pemkot Solo memfasilitasi nonton bareng secara spontan dengan menutup total Jl Jenderal Sudirman (Jensud), Solo, tepatnya simpang Jensud sampai Bundaran Pasar Gede sisi barat mulai pukul 19.00 WIB.

Advertisement

Laga final cabang olahraga sepakbola putra SEA Games 2023 itu istimewa khususnya bagi warga Solo karena Pemkot Solo memfasilitasi nonton bareng secara spontan dengan menutup total Jl Jenderal Sudirman (Jensud), Solo, tepatnya simpang Jensud sampai Bundaran Pasar Gede sisi barat mulai pukul 19.00 WIB.

Namun, akhirnya petugas gabungan menutup secara total semua Jl Jenderal Sudirman saking banyaknya warga berbagai daerah di Soloraya ikut hadir. Para suporter menyemut di kawasan itu.

Mereka mendukung tim kesayangannya dengan nonton bareng di Jl Jenderal Sudirman, Jl Jenderal Urip Sumoharjo, dan halaman Balai Kota Solo. Warga berbagai usai mulai dari balita sampai orang lansia ikut memberikan dukungan.

Advertisement

Kali ini dia mengajak warga Solo mendukung Indonesia melalui siaran videotron BNI.  Teguh yang duduk di kursi bersama pejabat Polresta Solo di Plaza Balai Kota Solo berdiri ketika Ramadhan Sananta membawa Indonesia unggul 1-0 menit ke 20.

Teguh kembali berdiri merayakan keunggulan Indonesia bertambah 2-0 oleh Ramadhan Sananta pada menit 45+4. Namun Thailand berhasil memberikan perlawanan dengan menyamakan kedudukan melalui gol Anan Yongsangwal dan Yotsakorn Burapham di babak kedua.

Momen unik gol kedua Thailand itu membuyarkan kemenangan Indonesia pada babak kedua.  Padahal satu menit menjelang berakhirnya pertandingan suporter sudah berdiri, bernyanyi, dan menyalakan kembang api.

Advertisement

Suporter terdengar misuh-misuh kepada wasit. Pertandingan harus dilanjutkan dengan babak tambahan. Namun, kekecewaan tak berlangsung lama sebab, Indonesia mencetak tiga gol melalui Irfan Jauhari pada babak tambahan pertama. Fajar Fatur Rahman, dan Beckham Putra Nugraha pada babak tambahan kedua.

“Saya kira drama final itu ada proses seperti yang terjadi pertandingan tadi. Injury time babak kedua unggul 2-1 terjadi miss saya kira selesai tapi peluit belum selesai. Akhirnya mengurangi konsentrasi dan tercipta gol Thailand,” ujar dia.

Namun, lanjut dia, pada akhirnya terjadi euforia suporter atau penggemar sepakbola Solo maupun Soloraya untuk melampiaskan kegembiraannya. Dia mengapresiasi warga tertib  dalam merayakan kemenangan.

Advertisement

“Kalau kita lihat usia 22, U-22, U-20, dan U-17 sebenarnya potensinya besar dan banyak. Bagaimana menjaga performanya tetap sama hingga jenjang tingkat senior,” ujarnya.

Menurut dia, orang yang telah mendapatkan prestasi  bisa saja melakukan hal yang tidak efektif dan tidak sehat. Hal itu harus dihilangkan karena potensi U-17, U-20, dan U-22 bisa bersaing di Asia.

Warga lainnya, Azka Maula Wibowo, 9, mengajak ibunya, Uvit, membersamai bapaknya Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Ari Wibowo yang bertugas sambil nonton bareng. Biasanya mereka nonton Timnas Indonesia U-22 yang berlaga di rumah sejak awal kompetisi.

“Timnas sekarang sudah membaik,” kata bocah yang mengidolakan Marselino Ferdinan itu  kepada Solopos.com.

Azka mengaku bangga Timnas Indonesia sampai final hingga juara. Maklum dia belum pernah melihat timnas Indonesia juara.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif