Soloraya
Selasa, 14 Desember 2021 - 00:23 WIB

PUI Baterai Lithium UNS Solo Bantu Teknopreneur Muda Kembangkan Bisnis

Chrisna Chaniscara  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mempresentasikan proposal bisnis start up-nya di Gedung Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUI PT) Baterai Lithium Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Senin (13/12/2021). (Solopos/Chrisna Chanis Cara)

Solopos.com, SOLO — Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUI PT) Teknologi Penyimpanan Energi Listrik Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo menggeber sejumlah program untuk mendukung hilirisasi dan komersialisasi hasil riset kampus. Terakhir, lembaga yang dikenal dengan nama PUI Baterai Lithium UNS ini mewadahi inovasi teknologi mahasiswa lewat pemaparan proposal bisnis.

Ada empat start up dari lima tim calon pengusaha pemula berbasis teknologi atau teknopreneur yang dipresentasikan di hadapan panelis di Gedung PUI Baterai Lithium UNS, Senin (13/12/2021). Start up tersebut telah melalui masa inkubasi selama enam bulan terakhir untuk mendorong percepatan komersialisasi hasil riset universitas.

Advertisement

Panelis yang hadir pagi itu yakni Anugerah Widiyanto dan Rudi Purwo Wijayanto dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Mayastria Yektiningtyas dari Badan Standardisasi Nasional. Divisi Sistem Monitoring dan Manajemen PUI Baterai Lithium UNS, Wahyudi Sutopo, mengatakan presentasi proposal bisnis merupakan penguatan kegiatan teknopreneur yang berkolaborasi dengan Fakultas Teknik UNS Solo.

Baca Juga: Wah, Belanja Pegawai Pemkot Solo 2022 Mendekati Ideal 30% dari APBD

“Mahasiswa teknopreneur dan start up dari asisten peneliti PUI bekerja sama menyusun proposal pengembangan bisnis. Hari ini mereka melakukan umpan presentasi guna mendapatkan umpan balik dan penilaian dari para ahli,” ujar Wahyudi yang juga penanggung jawab kegiatan inkubasi kepada Solopos.com, Senin.

Advertisement

Presentasi Bisnis

Empat start up yang bersaing dalam presentasi bisnis yakni PT Batex Energi Mandiri (aplikasi sell untuk teknologi powerwall), PT Ekolektrik Konversi Mandiri (untuk bengkel konversi sepeda motor listrik dan teknologi manufaktur konverter kit). Kemudian PT Polimikro Berdikari Nusantara (untuk teknologi advance material: LFP, NCA, MNC) dan PT Nikosia Metalindo Hutama (pengolahan nikel oksida).

Ada empat aspek yang dinilai dalam presentasi yakni produk inovasi teknologi, pengembangan produk, pengembangan bisnis dan penyusunan rencana bisnis. “Harapannya proposal bisnis teknologi mereka layak masuk ke sistem inkubasi lebih besar untuk penguatan ekosistem industri baterai di Indonesia,” ujar Ketua PUI UNS Solo, Agus Purwanto.

Baca Juga: Dilarang Jualan di Luar, Oprokan Pasar Legi Solo Dapat Lantai Atap

Advertisement

PUI menyatakan luaran atau output inovasi teknologi nantinya akan dikelola agar dapat dikomersialkan. Agus menambahkan ada empat langkah yang dapat dilakukan yakni lisensi paten, kerja sama operasi dengan UNS, bangun perusahaan joint venture dan membangun start up berbasis teknologi.

Sementara itu Divisi Komersialisasi Teknologi PUI, Rina Wiji Astuti, mengatakan sudah saatnya hasil riset mahasiswa terkoneksi dengan kebutuhan industri. “Jangan berhenti di paper atau penelitian,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif