SOLOPOS.COM - Selembar tikar digunakan untuk menutup jenazah di tengah kerumunan warga yang berada di lokasi kejadian, tepatnya di Dukuh Sambirejo, Desa Soko, Miri, Sragen, Rabu (30/3/2022). (Istimewa/Camat Miri)

Solopos.com, SRAGEN — Seorang warga Gemolong, Sragen berinisial J ditemukan meninggal tergantung di pohon jati di Dukuh Sambirejo, Desa Soko, Miri, Sragen, Rabu (30/3/2022). Petugas satpam yang baru pulang dari Jakarta itu diduga bunuh diri dengan menggantung di pohon jati.

Ia ditemukan tergantung oleh warga sekitar pukul 05.15 WIB. Menurut keterangan Kapolsek Miri, AKP Suyono, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi, identitas korban diketahui dari KTP yang ia bawa. Korban ditemukan seorang petani yang hendak berangkat menuju sawah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Petani itu melewati kebun jati. Ia kaget melihat sosok laki-laki sudah tergantung dengan seutas tali pada batang pohon jati. Petani itu memanggil warga lainnya untuk memberitahukan kejadian itu. Kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Miri,” ujar Suyono.

Baca Juga: Cegah Orang Ingin Bunuh Diri dengan Kenali Tanda-Tandanya, Apa Saja?

Polisi bersama tim Inafis, petugas Puskesmas Miri, lantas datang dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Tim medis tidak menemukan tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuh korban selain jeratan pada leher.

Dia menerangkan polisi menemukan barang bukti berupa seutas tali warna biru sepanjang 80 cm, sandal sepasang warna abu-abu, dan topi. Petugas hanya menemukan luka bekas jeratan pada leher dengan kedalaman 1 cm.

“Dari keterangan keluarga, sebelumnya korban memiliki masalah dengan keluarga. Pihak keluarga membuat surat pernyataan menerima kejadian itu. Jenazah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” jelasnya.

Baca Juga: Angka Bunuh Diri di Wonogiri Tinggi, Mayoritas dari Kelompok Umur Ini

Camat Miri, R Rudi Hartanto, mengatakan korban baru pulang dari Jakarta tiga hari yang lalu sebelum ditemukan gantung diri.

“Korban tidak langsung pulang ke rumah dan akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal. Korban dimakamkan di Ngargosari, Sumberlawang, Sragen,” ujarnya.

Peringatan

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, silakan hubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Berikut lima rumah sakit juga disiagakan Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467

RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841

RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601

RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444

Ada pula nomor hotline Halo Kemenkes di 021-1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya