Solopos.com, SUKOHARJO -- Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengungkapkan perantau asal Weru sudah dinyatakan positif corona sejak masih di Jakarta.
Kasus ke-78 positif Covid-19 di Sukoharjo itu pulang dari Jakarta ke Weru naik bus. Perempuan berusia 53 tahun itu tiba di Weru, Selasa (16/6/2020) dini hari.
Menurut Yunia, warga Weru itu dinyatakan positif corona di Jakarta. Setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dilonggarkan, perantau tersebut pulang ke kampung halaman.
Baru Sebulan Dibeli, Sepeda Lipat Seharga Rp3,5 Juta Milik Warga Sumber Solo Digondol Maling
Baru Sebulan Dibeli, Sepeda Lipat Seharga Rp3,5 Juta Milik Warga Sumber Solo Digondol Maling
Saat ini, Yunia mengatakan gugus tugas tengah melakukan tracing atau pelacakan kontak perantau yang positif corona di Weru, Sukoharjo, itu.
"Gugus tugas masih melakukan penelusuran masyarakat yang pernah kontak erat dengan pasien positif corona," ujar dia kepada Solopos.com, Selasa.
45 Anggota DPRD Boyolali Jalani Rapid Test Covid-19, Ini Hasilnya
Tingkat kesembuhan pasien positif Covid-19 Sukoharjo mencapai 64,10%. Selebihnya yakni 18 orang (23,7%) menjalani isolasi mandiri, 6 orang (7,9%) rawat inap, dan empat orang (5,1%) meninggal.
Sebelum kasus dari Weru tersebut, sebelumnya juga ada dua perantau yang pulang ke Sukoharjo dan positif corona. Pertama, warga Kartasura yang merantau ke Jakarta dan bekerja sebagai petugas satpam.
Pesangon Ribuan Eks Karyawan Belum Dibayar, Tyfountex Sukoharjo Dapat Peringatan Dari Pengadilan
Kedua, seorang warga Bulu, Sukoharjo, yang merantau ke Surabaya dan bekerja sebagai bakul jamu. Di sisi lain jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) totalnya 119 orang. Dari jumlah itu, 92 orang dipastikan negatif corona.
Sisanya sebanyak 14 orang masih dirawat inap, enam orang menjalani isolasi mandiri. Sedangkan tujuh orang meninggal dunia. Di sisi lain, jumlah orang dalam pemantauan atau ODP totalnya 697 orang.
Hasil Rapid Test Pedagang Pasar Klithikan Solo Semua Nonreaktif, Kepala DKK Kaget
Perinciannya, sembilan orang masih menjalani rawat inap, 30 oang isolasi mandiri, 655 orang selesai masa pemantauan 14 hari. Jumlah ODP yang meninggal dunia ada tiga orang.