SOLOPOS.COM - Purwadi, 46, warga Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Klaten, melakukan rekam data e-KTP di Disdukcapil Klaten, Senin (14/8/2023). (Istimewa/relawan Sengon)

Solopos.com, KLATEN — Purwadi, 46, pria asal Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Klaten, yang pulang ke rumahnya setelah 17 tahun hilang sempat dinyatakan meninggal dunia pada 2011.

Saat itu, keluarganya sudah berupaya mencari keberadaan pria yang menghilang sejak seusai gempa besar 2006 tersebut. Namun, upaya keluarga belum membuahkan hasil.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Keluarga kemudian mengajukan surat kematian pria yang hilang itu ke Pemerintah Desa Sengon, Prambanan, Klaten hingga surat kematian itu keluar pada 2011 lalu.

Surat kematian itu diperlukan keluarga untuk memudahkan akses pendidikan kedua putra Purwadi. Kini, sekitar 12 tahun setelah dinyatakan meninggal, pria Prambanan, Klaten, yang hilang itu pulang ke rumahnya.

Ia diantar oleh pengurus salah satu yayasan di Jakarta, Sabtu (12/8/2023). Kedatangan Purwadi serta pengurus yayasan disambut keluarga, pemerintah desa, serta relawan.

Selama menghilang, Purwadi ternyata tinggal di wilayah Cengkareng. Ia diketahui sempat tinggal di daerah tempat pembuangan sampah dan baru ditemukan oleh salah satu yayasan di Jakarta pada 2019.

Purwadi ditemukan dalam kondisi depresi. Ia juga tidak berpindah-pindah tempat lebih dari 500 meter. Kemudian oleh pengurus yayasan Purwadi dibawa ke rumah ketua yayasan dan dirawat.

Awalnya tak diketahui dari mana Purwadi berasal hingga akhirnya pria yang hilang itu cerita ke pengurus yayasan bahwa tinggalnya di Sengon, Prambanan, Klaten. Purwadi juga menyebutkan nama orang tua serta anaknya.

Pernah Bekerja sebagai Sopir Truk

Informasi itu kemudian disebar di media sosial dan ditindaklanjuti oleh  petugas Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dissos P3APPKB) Klaten.

“Kemudian dari yayasan mengantar pulang Sabtu kemarin dan diterima keluarga serta dari desa,” kata salah satu relawan asal Desa Sengon, Rahmad Widodo, saat dihubungi Solopos.com, Senin (14/8/2023).

Kepala Desa (Kades) Sengon, Prambanan, Klaten, Agus Sumaryono, mengaku tak tahu penyebab pria itu hilang pada 2006 lalu. Sengon merupakan tempat tinggal orang tuanya.

Sebelum hilang pada 2006, Purwadi tinggal di wilayah Kecamatan Jogonalan. Dulu, pria tersebut bekerja sebagai sopir truk. Namun setelah gempa bumi 2006 silam, Purwadi pergi selama belasan tahun.

“Saya merasa terenyuh. Masih ada orang yang baik menolong dan mempertemukan dengan keluarganya,” kata Agus.

Sementara itu, kasus orang hilang bertahun-tahun yang kemudian pulang kembali ke rumahnya di Klaten bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, seorang pria asal Polanharjo, Klaten, berinisial Ag, juga pulang setelah 25 tahun hilang.

Ag diketahui pergi dari rumahnya pada 1998 saat masih berumur sekitar 10 tahun. Ia pergi naik kereta api dengan temannya karena takut disunat. Sang teman pulang namun Ag menghilang.

Hingga akhirnya pada Januari 2023, Ag dikenali oleh keluarganya dalam tayangan video di Youtube. Ternyata selama menghilang Ag tinggal di Pasar Kepek, Bantul, DIY. Ag tinggal di sana dan dirawat oleh para pedagang pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya