SOLOPOS.COM - Warga dan sukarelawan saat menanam pohon di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Merbabu di Dukuh Margomulyo atau Timboa, Desa Ngadirojo, Gladagsari, Boyolali, Minggu (4/2/2024). (Istimewa/Jarwanto)

Solopos.com, BOYOLALI — Warga Dukuh Margomulyo atau dikenal juga dengan nama Dukuh Timboa, Desa Ngadirojo, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, menanam ratusan pohon endemik di lereng Gunung Merbabu, Minggu-Senin (4-5/2/2024).

Penanaman pohon itu dilaksanakan di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu bekerja sama dengan sukarelawan lintas daerah. Total ada 100 peserta yang ikut dalam kegiatan itu. Tujuan penanaman pohon itu untuk memulihkan ekosistem alam yang rusak karena berbagai sebab beberapa waktu terakhir.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ketua panitia kegiatan, Jarwanto, menjelaskan pada saat kebakaran hutan Gunung Merbabu pada Oktober 2023 lalu, pohon di kawasan area Dukuh Timboa ikut terbakar. Sehingga warga berinisiatif untuk membuat acara Ngruwat Ngrawat Alam.

Ia menjelaskan acara penanaman pohon di Gunung Merbabu pada Minggu diikuti para sukarelawan dari berbagai daerah seperti Boyolali, Semarang, Pekalongan, Yogyakarta, Madiun, dan sebagainya. Lalu, warga melanjutkan menanam pohon secara mandiri pada Senin.

“Ada 400 pohon yang kami tanam, ada puspa, wilodo, dan tengsek. Diambil tiga tersebut karena kami menyesuaikan tanaman endemik Merbabu. Tanaman tersebut memiliki daya tahan dan cepat tumbuh di Merbabu,” kata Jarwanto kepada Solopos.com, Selasa (6/2/2024).

Ia menjelaskan ratusan bibit tanaman pohon endemik tersebut didapatkan warga dari iuran seikhlasnya dan donasi dari komunitas lain. Jarwanto menegaskan penduduk Timboa yang sebagian besar bekerja sebagai petani memiliki kepedulian yang besar untuk kelestarian Gunung Merbabu.

Jarwanto menjelaskan kondisi hutan Gunung Merbabu termasuk di wilayah Boyolali gersang setelah kebakaran pada Oktober 2023 sehingga perlu ada penanaman pohon. Ia mengingat sebelumnya terdapat banyak pohon menjulang tinggi. Namun, saat ini tidak ada satu pun yang tumbuh.

Dengan gundulnya hutan di kawasan Merbabu, ia menjelaskan warga berinisiatif memulihkan ekosistem yang rusak dengan menanam pohon. Jarwanto mengatakan dampak dari gundulnya hutan Merbabu mengakibatkan terjadinya banjir bandang ketika hujan deras.

Memulihkan Sumber Air Warga

Selain itu, sumber air dari Merbabu untuk warga semakin kecil. Dengan penanaman pohon, akarnya diharapkan dapat menyimpan air dan memulihkan sumber air bagi warga.

Dengan ekosistem hutan Gunung Merbabu yang rusak, lanjut Jarwanto, juga mengakibatkan hewan-hewan gunung seperti kera dan lutung turun ke area ladang warga. Mereka mencari makan dengan merusak tanaman pertanian.

“Makanya kami berinisiatif untuk melakukan penanaman agar mata air kami tetap terjaga, tidak ada banjir bandang, dan satwa liar bisa kembali ke alamnya,” kata dia.

Ia menjelaskan upaya pemulihan ekosistem di Gunung Merbabu Boyolali itu tidak hanya akan berhenti dalam penanaman pohon. Warga juga akan melaksanakan perawatan rutin. Selain itu, ia merencanakan akan diadakan penanaman pohon di kawasan hutan Merbabu setiap 2-3 bulan sekali.

Sementara itu, Kepala Resort Ampel Balai Taman Nasional Gunung (BTNG) Merbabu, Ekowati Murwaningsih, mengapresiasi kegiatan warga Timboa dan juga sukarelawan lintas daerah yang memiliki keinginan untuk memulihkan ekosistem di Merbabu.

“Oktober 2023 terjadi kebakaran hutan lumayan besar yang melanda wilayah Timboa. Tujuan kegiatan penanaman pohon tersebut untuk mengembalikan ekosistem yang terbakar. Jadi, untuk mengganti vegetasi dengan tanaman yang baru sehingga ekosistem bisa pulih,” kata dia.

Sebelumnya, berdasarkan data BTNG Merbabu, lahan yang terbakar saat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada Jumat-Minggu (27-29/10/2023), mencapai 1.176 hektare.

Area kebakaran Gunung Merbabu terluas di Kabupaten Semarang yaitu 703,11 hektare, Kabupaten Boyolali 336,08 hektare, dan Kabupaten Magelang 137,7 hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya