SOLOPOS.COM - Puluhan anak memgikuti lomba lukis di Loji Gandrung, Solo, Minggu (11/5/2023) pagi. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Puluhan anak mengikuti lomba lukis, festival lukis, dan talkshow Kita Keren Tanpa Rokok di Loji Gandrung, Solo, Minggu (11/6/2023) pagi.

Ketua Yayasan KAKAK Shoim Sahriyati mengatakan rangkaian kegiatan itu untuk memberikan pandangan anak-anak tentang dampak buruk rokok. Anak-anak diberikan kesempatan menuangkan gagasan dan ide mereka melalui gambar yang dihubungkan antara rokok dan kesehatan (stunting).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Anak harus dimampukan untuk menyadari dan menguatkan diri untuk menghindari rokok. Jika dalam diri sudah kuat, akan memudahkan mereka menolak jika mendapatkan tawaran, iming-iming, atau karena pengaruh iklan rokok yang menyesatkan. Jangan sampai anak tergantung dengan zat adiktif [rokok],” kata Shoim melalui keterangan tertulis.

Talkshow menghadirkan tiga narasumber yaitu, Shoim, Kepala Dinas Pendidikan Dian Rineta, dan Ketua Pemuda Penggerak Ujar Aprillia Dian Asih Gumelar.

Shoim mengatakan perokok usia anak semakin meningkat. Data Riskesdas 2018 menunjukkan perokok anak usia 10-18 tahun pada 2013 mengalami peningkatan dari 7,2% menjadi 9,1% di 2018. 

Pada 2022 Yayasan KAKAK bersama dengan pemuda Penggerak dan Forum Anak Solo melakukan riset online situasi perokok anak. Hasil riset menunjukkan sebanyak 59% anak mulai merokok dengan usia kurang dari 12 tahun, yang berarti kebanyakan usia SD anak-anak ini sudah mulai mencoba untuk merokok. 

Penyebab anak merokok paling banyak dikarenakan oleh teman sebanyak 60,8%. Mereka seringkali di-bully jika tidak mau merokok. Kata-kata yang sering dilontarkan oleh mereka adalah  ra ngrokok ra lanang.

Konsumsi rokok dalam sehari 29,4% menghabiskan paling banyak 7-12 batang rokok. Karena itu perlu dilakukan langkah langkah sehingga anak-anak bisa melindungi diri mereka sendiri dari produk rokok yang akan mengganggu tumbuh kembang mereka. 

Gerakan perlindungan anak dari rokok perlu dilakukan. Salah satu upaya Yayasan KAKAK berkolaborasi Pemuda Penggerak dan Dinas Pendidikan mengadakan kampanye dalam bentuk Festival Lukis Anak Solo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya