Solopos.com, KARANGANYAR – Suasana mendung yang menggelayuti halaman Kantor Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (30/12/2022) pagi, pudar seketika berganti suasana meriah saat puluhan ibu-ibu berkebaya adu kebolehan dalam lomba line dance.
Perlombaan line dance dalam rangka memperingati Hari Ibu 22 Desember itu diikuti delapan tim dengan aneka atribut bertema kebaya.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Sebagian besar tim memilih kostum dengan warna mencolok, sebagian lainnya berwarna kalem.
Sebelum perlombaan line dance dimulai, acara diawali dengan senam bersama dipandu beberapa instruktur pukul 07.30 WIB .
Suara musik yang mengentak diselingi teriakan ala emak-emak yang terus bersahutan membuat gerimis tipis seolah tak terasa sebelum akhirnya berhenti dan berganti cuaca cerah.
Matahari yang naik perlahan membuat sinarnya menghangatkan suasana pagi di halaman Kantor Kecamatan Colomadu.
Tak hanya peserta lomba, penggembira yang memadati halaman Kantor Kecamatan Colomadu turut bergoyang mengikuti irama lagu.
“Ayo digoyang Buu,” teriak Niken, koordinator Tim Dansa Kasuran, Desa Gajahan menyemangati rekan-rekannya.
Teriakan emak-emak asal Desa Gajahan tersebut membuat ratusan ibu-ibu kian semangat bergoyang.
Sebagian bapak-bapak yang juga ada di lokasi sebagai penggembira mengabadikan momentum dengan handphone masing-masing.
Tak terasa hampir 30 menit mereka bergoyang dan senam pun berakhir sekitar pukul 08.00 WIB.
Setelah senam bersama selesai, acara dilanjutkan dengan penampilan line dance dari masing-masing tim. Satu per satu tim tampil sesuai dengan nomor undian yang mereka dapatkan.
Sebanyak delapan tim berebut menjadi yang terbaik, yakni Tim Dansa Desa Baturan, Tim Dansa Desa Gajahan, Tim Dansa Gawanan Timur, Tim Dansa Karya Mandiri Gonggangan, Tim Klegen Malangjiwan, Grup Senam D’Pam Dusun Pambregan, Tim Dansa UMKM Bangkit Colomadu, Tim Dansa Perum Kopassus Bolon dan Tim Dansa Perum Indra Indah Bolon.
Jumlah peserta di setiap tim bervariasi namun minimal lima orang.
Beberapa anggota dewan juri merupakan instruktur senam ditambah perwakilan dari hotel yang berada di wilayah Colomadu yakni Hotel Alana, Lor In dan Ramada.
Para juri mengamati tim dansa mulai dari kekompakan gerakan, keluwesan, ketepatan gerakan dengan musik yang dimainkan hingga kepada busana yang dikenakan.
Setelah melalui penilaian ketat, tim juri memutuskan Tim Dansa dari Gawanan Timur sebagai Juara I, Tim Dusun Kasuran Gajahan sebagai juara II serta Tim Perum Kopassus Desa Bolon menjadi juara III.
Senam line dance adalah olah tubuh dengan sentuhan koreografi gerakan tari.
Gerakan dari senam line dance diadaptasi dari langkah-langkah dasar berbagai jenis dansa, seperti rumba, salsa, cha-cha, merengue, waltz, hip-hop, dan lainnya.
Dilansir Solopos.com dari laman imsport.tv, line dance mulanya dikenal di Amerika Serikat pada tahun 1800-an, di mana para pesertanya menari mengikuti iringan musik country.
Line dance masuk kali pertama ke Indonesia pada 2008 oleh The Universal Line Dance.
Karena beragamnya musik tradisional Indonesia line dance sangat cocok dikombinasikan dengan lagu daerah.
Yang sempat terkenal beberapa tahun lalu adalah line dance dengan lagu Poco-Poco.
Tak hanya tim dansa, juri yang berasal dari Hotel Alana, Hotel Lor In dan Hotel Ramada juga memilih peserta dengan penampilan kebaya teranggun, terunik, dan terfavorit.
“Wah menarik sekali penampilan ibu-ibu ini, saya bisa bawa ke acara hotel ini,” ujar General Manager The Alana Hotel & Convention Center Solo, Sistho A. Sreshtho, yang menjadi salah satu juri sembari tertawa.
Camat Colomadu, Sriono Budi Santosa menyambut baik kegiatan yang diikuti puluhan ibu-ibu dan ditonton banyak orang tersebut.
Ia berharap selain membuat sehat raga, kegiatan lomba dansa juga menaikkan perekonomian lantaran kegiatan juga diisi dengan bazar.
“Semoga kegiatan ini membawa kebaikan untuk semua. Kami menyambut baik kegiatan ini,” katanya.
Ketua Komunitas Senam Colomadu, Kumari, menyatakan kegiatan senam kembali digalakkan setelah pandemi Covid-19 menurun.
Sebelumnya pihaknya sudah menggelar senam massal di acara car free day Colomadu beberapa pekan lalu.
“Kami gerakkan semua komunitas senam untuk memeriahkan acara di CFD. Sekaligus ini menggeliatkan perekonomian karena ada bazarnya juga. Ini kami gencarkan setelah dulu sempat terhenti karena pandemi,” katanya.