Soloraya
Kamis, 13 April 2023 - 10:11 WIB

Puluhan Kios Renteng Nglangon Sragen Mulai Diratakan dengan Tanah

Tri Rahayu  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pekerja mengoperasikan alat berat untuk merobohkan bangunan Kios Renteng Nglangon, Sragen, Kamis (13/4/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Lebih dari 20 kios yang sudah dibongkar secara mandiri di Kios Renteng Nglangon Sragen diratakan dengan menggunakan alat berat atau backhoe yang didatangkan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Pertanahan dan Tata Ruang (Disperkimtaru) Sragen, Kamis (13/4/2023).

Pengerahan alat berat untuk meratakan bangunan yang sudah tidak dipakai itu dijaga aparat dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen.

Advertisement

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen melayangkan surat peringatan kali ketiga kepada para warga Kios Renteng Nglangon yang isinya segera mengosongkan, menbongkar kios masing-masing, dan pindah ke Pasar Sukowati Sragen.

Masih banyak warga yang bergeming dengan adanya surat peringatan itu. Pengerahan backhoe sebagai tindak lanjut atas surat peringatan kali ketiga tersebut.

Advertisement

Masih banyak warga yang bergeming dengan adanya surat peringatan itu. Pengerahan backhoe sebagai tindak lanjut atas surat peringatan kali ketiga tersebut.

Berdasarkan data yang diterima Disperkimtaru dari Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, ada 75 kios di deretan Kios Renteng Nglangon. Dari jumlah itu, baru 45 orang yang mengambil kunci kios di Pasar Sukowati Sragen.

Pemerataan bangunan kios dimulai dari selatan. Bangunan dirobohkan sampai rata tanah.

Advertisement

“Ini lebih pada pemeliharaan drainase di sisi barat. Selain drainase ada saluran irigasi yang ada di pinggir Jalan Ahmad Yani, depan kios-kios. Dalam penataan nanti, air dari badan dan bahu jalan diarahkan masuk ke drainase di sisi barat kios atau belakang kios. Rencana ada 10 lokasi untuk penataan drainase agar air jalan tidak menggenang,” ujarnya.

Budi menjelaskan material bongkaran bangunan berupa batu bata, besi, dan material lainnya dibiarkan di lokasi kios masing-masing karena ada yang memanfaatkan. Budi belum bisa memperkirakan kebutuhan waktu dalam pembongkaran bangunan itu.

“Kami lihat per kasusnya dinamikanya bagaimana. Kalau lancar ya cepat,” ujarnya.

Advertisement

Sebelum pembongkaran, Budi berkoordinasi dengan Diskumindag dan Lurah Karangtengah sebagai pemangku wilayah. Budi menerangkan setelah penataan drainase akan dilanjutkan penataan kawasan Nglangon sebagai ruang terbuka untuk pengembangan ekonomi kreatif secara bertahap.

Lurah Karangtengah, Sraten, Galih Setyo Nugroho, mengatakan sebelum pembongkaran sudah dikoordinasikan dengan ketua RT Kios Renteng dan para pemilik bangunan kios. Dia mengatakan sebelumnya sudah ada warga yang membongkar kios secara mandiri.

“Jumlah kios yang dibongkar mandiri ada 23 kios, tapi satu kios di antaranya belum ambil kunci,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif