Soloraya
Kamis, 17 Agustus 2023 - 19:43 WIB

Puluhan Kuli Bangunan di Colomadu Karanganyar Khidmat Ikuti Upacara HUT RI

Indah Septiyaning Wardani  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah buruh bangunan di Colomadu Karanganyar menggelar upacara memperingati HUT ke-78 Kemerdekaan RI, di lokasi proyek, Kamis (17/8/2023). (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR– Sebanyak 45 buruh bangunan di Krobyongan, Desa Gawanan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar menggelar upacara peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI, Kamis (17/8/2023).

Upacara bendera digelar secara spontanitas di area proyek pembangunan perumahan setempat. Dikomandoi tokoh pemuda Colomadu, Wawan Pramono, para puluhan pekerja kuli bangunan ini langsung berkumpul di halaman proyek sekitar pukul 08.00 WIB.

Advertisement

Seketika mereka meninggalkan pekerjaannya. Dengan memakai pakaian proyek, para pekerja bangunan tersebut mempersiapkan upacara bendera. Mandor proyek, Sutimin bertindak sebagai pemimpin upacara. Sedangkan Wawan Pramono bertindak sebagai pembina upacara.

Spontanitas lainnya ada yang ditunjuk pengibar bendera, pembacaan doa, Pancasila, UUD 1945 hingga teks proklamasi. Upacara pun dimulai tepat sekitar pukul 08.30 WIB. Para peserta khidmat mengikuti upacara peringatan Hari Kemerdekaan tersebut.

Advertisement

Spontanitas lainnya ada yang ditunjuk pengibar bendera, pembacaan doa, Pancasila, UUD 1945 hingga teks proklamasi. Upacara pun dimulai tepat sekitar pukul 08.30 WIB. Para peserta khidmat mengikuti upacara peringatan Hari Kemerdekaan tersebut.

Tokoh pemuda Colomadu, Wawan Pramono, yang juga inisiator upacara bendera bagi buruh bangunan ini mengaku upacara bendera tidak terencana dan semua berlangsung secara spontanitas.

“Jadi saya datang ke lokasi proyek dan langsung mengajak para pekerja bangunan di sana. Mereka sangat antusias mengikuti upacara bendera,” kata dia kepada Solopos.com.

Advertisement

Wawan ingin menumbuhkan semangat nasionalisme kepada para pekerja ini. Selain itu, ingin meningkatkan rasa persatuan, kesatuan, dan cinta tanah air. “Saya ingin memupuk semangat nasionalisme untuk semua kalangan di HUT ke-78 Republik Indonesia,” katanya.

Sebagai apresiasi kepada para buruh bangunan, dia lantas membagikan bingkisan sembako selepas upacara.

Mandor proyek, Sutimin, mengaku bangga bisa menjadi pemimpin upacara untuk para buruh bangunan. Meskipun upacara sangat sederhana, namun esensi dari cinta tanah air mengalir ke jiwa para pekerja.

Advertisement

“Jadi kita semua mengambil tugas masing masing untuk setiap unsur petugas upacara. Ini menunjukan bahwa euforia merayakan 17 Agustus mengalir di jiwa kita semua,” ujar Sutimin.

Sutimin mengaku bersama pekerja lain bangga bisa mengikuti upacara bendera. Terakhir para pekerja mengikuti upacara bendera saat masih duduk di bangku sekolah.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif