Soloraya
Sabtu, 10 Februari 2024 - 18:20 WIB

Puluhan Motor Knalpot Brong Diamankan Polisi Seusai Kampanye Ganjar di Solo

Kurniawan  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kasat Samapta Polresta Solo, Kompol Arfian Risky Dwi Wibowo, menunjukkan salah satu sepeda motor yang menggunakan knalpot brong, Sabtu (10/2/2024) sore. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO—Puluhan sepeda motor yang menggunakan knalpot brong diamankan Tim Sparta Polresta Solo seusai kampanye terakhir pasangan Ganjar-Mahfud, Sabtu (10/2/2024) sore. Motor-motor itu diamankan dari sejumlah lokasi.

Pantauan Solopos.com, motor-motor yang diamankan polisi berbagai jenis dan merek. Motor-motor itu tiba di Mapolresta Solo sekitar puku 16.00 WIB. Begitu tiba di Mapolresta Solo, motor-motor tersebut diparkir di halaman depan.

Advertisement

Salah satu motor yang diamankan adalah Kawasaki Ninja yang menggunakan knalpot dengan corong berukuran besar. Suara yang ditimbulkan dari knalpot tersebut dipastikan sangat memekakkan telinga serta mengganggu warga.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, melalui Kasat Samapta Kompol Arfian Risky Dwi Wibowo, saat diwawancara wartawan mengatakan diamankannya puluhan motor itu bermula dari patroli yang dilakukan Tim Sparta.

“Hari ini adalah hari terakhir kampanye terbuka yang dilakukan salah satu pasangan Capres-Cawapres. Setelah kegiatan, anggota kami melakukan patroli, dan mendapati sejumlah kendaraan tidak sesuai spesifikasinya,” tutur dia.

Advertisement

Tidak sesuainya spesifikasi yang dimaksud Arfian terkait penggunaan knalpot yang tidak sesuai standar. Seperti knalpot yang dibobok, dijebol, hingga dibuatkan lubang berukuran besar, sehingga menimbulkan suara yang bising.

“Lebih khusus knalpot tidak sesuai standar, seperti kita ketahui, dengan barang bukti yang sudah kami amankan, ada knalpot yang sampai dibobok, dijebol, dibuat lubang lebih besar sehingga bisa mengganggu masyarakat,” urai dia.

Arfian menjelaskan motor-motor yang tidak sesuai standar itu dijaring dari sejumlah lokasi di pinggiran Solo. “Warga konvoi, kumpul, di pinggiran kota. Di pusat kota tak kami temukan,” ujar dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif