SOLOPOS.COM - Sejumlah pengurus paguyuban ojek pangkalan di sekitar Masjid Syeikh Zayed Solo kembali beraudiensi dengan jajaran Dishub Solo dan Komisi III DPRD Solo, Jumat (4/8/2023) siang. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO–Komisi III DPRD Solo kembali memediasi pertemuan antara paguyuban ojek pangkalan yang beroperasi di sekitar Masjid Syeikh Zayed dengan jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Jumat (4/8/2023) siang.

Pertemuan dilakukan merespons keluhan para penarik ojek pangkalan sekitar Masjid Syeikh Zayed terkait operasional armada shuttle bus. Seperti diketahui Pemkot Solo mengoperasikan shuttle bus untuk mengangkut para wisatawan atau pengunjung masjid.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ketua Paguyuban Ojek Pangkalan Sekitar Masjid Syeikh Zayed Solo, Lanyono, mengungkapkan terjadi sejumlah pelanggaran dalam pengoperasian shuttle bus. Seperti adanya armada yang menaikkan penumpang secara sembarangan, atau di pinggir jalan.

“Yang kemarin-kemarin dievaluasi, shuttle bus menaikkan penumpang di sembarang tempat. Juga tidak ada logo atau pun stiker bulat di dada untuk penumpang shuttle, sebagai penanda,” ujar dia saat diwawancara solopos.com.

Menurut Lanyono, sejumlah penarik ojek pangkalan juga menginformasikan adanya armada shuttle yang mengangkut penumpang di atas jam 19.00 WIB. Padahal pada rapat sebelumnya Dishub Solo sepakat untuk menghentikan ticketing shuttle pada pukul 19.00 WIB.

“Jadi kemarin itu di lapangan tidak ada tanda itu dan menaikkan penumpang sak nggon-nggon. Sehingga teman-teman merasa sangat dirugikan. Juga ada informasi teman-teman, sebagian armada masih ada yang mengantar penumpang di atas pukul 19.00 WIB,” sambung dia.

Lanyono menekankan pihaknya berharap muluk-muluk terkait operasional shuttle bus. Menurut dia para penarik ojek hanya ingin mendapatkan penghasilan yang layak untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Apalagi mayoritas penarik ojek anggotanya adalah warga Solo.

“Kami, terkait poin kolaborasi dengan shuttle, harapannya ojek bisa berjalan. Bisa mengais rezeki, juga memberikan income untuk para pedagang. Kami mayoritas warga Solo. Ojek ini menjadi pekerjaan utama teman-teman. Banyak dari mereka kemarin yang kena PHK pabrik,” urai dia.

Sedangkan, Ketua Komisi III DPRD Solo, YF Sukasno, mengatakan setelah beberapa kali pertemuan akhirnya disepakati bersama sejumlah poin. “Disepakati pelaku usaha jasa ojek sekitar Masjid Syeikh Zayed, menjadi binaan Dishub Solo. Kalau ada apa apa formal bdan informal di rembug bersama,” pesan dia.

Politikus PDIP itu juga mengatakan telah disepakati besaran tarif ojek pangkalan dan waktu operasional shuttle bus. Ke depan Sukasno meminta semua pihak sama-sama menjaga dan menghidupkan Masjid Syeikh Zayed sebagai destinasi wisata religi unggulan Solo. Bila wisatawan semakin ramai, tentu saja memberikan manfaat untuk banyak orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya